Berita Aceh
Seniman Rupa Pelopor Kaligrafi Modern Indonesia Asal Aceh Barat, AD Pirous Meninggal Dunia
Informasi duka cita itu langsung menyebar dibanyak grup WA. Ungkapan duka cita berasal dari banyak kalangan.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Budi Fatria
Laporan Fikar W.Eda | Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Innalillahi wa innailahi raji'un. Seniman rupa Indonesia yang menjadi pelopor kaligrafi modern asal Aceh Barat, Prof (Emeritus). Drs. Abdul Djalil (AD) Pirous meninggal dunia di RS Borromeus, Bandung, Selasa 16 April 2024 sekitar pukul 20.00.
Rumah duka di Serambi Pirous Jl Bukit Pakar Timur II no 111 Bandung.
Informasi duka cita itu langsung menyebar dibanyak grup WA. Ungkapan duka cita berasal dari banyak kalangan.
Almarhum A.D. Pirous meninggal dunia dalam usia 92 tahun.
Ia lahir di Meulaboh Aceh Barat 11 Maret 1932. Ia merupakan perintis pendidikan desain grafis di Seni Rupa ITB dan pendiri studio seni dan desain bernama Decenta (1973-1983).
Menikah dengan Erna Garnasih Pirous yang juga seorang perupa Indonesia. Pasangan ini dikaruniai tiga anak, Mida Meutia, Iwan Meulia, dan Raihan Muerila.
Pirous tak pernah berhenti berpikir tentang Aceh. Karya-karyanya banyak mengambil spirit dari Aceh.
"Saya meneliti Aceh justru ketika saya memutuskan untuk pergi dari Aceh," kata Pirous dalam satu kesempatan Serambi Pirous pada 8 Maret 2024 lalu.
Saat itu, Pirous mendapat kunjungan dari Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Prof Dr Wildan MPd, dan Anggota Streering Commiitee Kongres Peradaban Aceh II, Ir. Fikar W.Eda, M.Sn dan pelaksana Kongres, Ichsan, M.Sn.
Dalam pertemuan itu AD Pirous sebenarnya sangat ingin hadir di Kongres Peradaban Aceh dan tetap bersemangat bicara meski kondisi fisiknya sudah mulai melemah.
Ia sempat membawa delegasi Kongres Peradaban Aceh menjenguk studio kerjanya dan memperlihatkan beberapa lukisan yang sedang dikerjakan.
"Kita kehilangan seorang tokoh penting Indonesia," kata Rektor ISBI Prof Wildan saat mendengar berita duka itu.
Pirous Menyelesaikan pendidikan di Departemen Seni Rupa, Institut Teknologi Bandung (ITB), 1964.
Melanjutkan studi tentang printmaking dan desain grafis di Rochester Institute of Technology, Rochester New York, Amerika Serikat (1969).
Pirous adalah dekan pertama Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (1984-1990), dan dikukuhkan sebagai guru besar ITB pada 1994.
Pada tahun 2003, Pirous dan Erna membangun rumah rumah dan studio yang diberi nama Serambi Pirous Galeri dan Studio.
Rumah dan galeri serta studio ini selesai tahun 2004.
Pirous memperoleh banyak penghargaan atas prestasinya sebagai seniman dan budayawan, antara lain: Karya Cetak terbaik dalam Art Show Naples, New York, Amerika Serikat, 1970.
Lukisan terbaik dalam Pameran Biennale I Dewan Kesenian Jakarta, 1974. Lukisan terbaik dalam Pameran Biennale II Dewan Kesenian Jakarta, 1976.
Medal Perak dari Kementerian Luar Negeri Republik Korea, 1984.
Anugerah Seni oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 1985.
Satyalancana Kebudayaan oleh Presiden Republik Indonesia, 2002.
Habibie Award dalam Bidang Ilmu Kebudayaan, 2015.
Ia adalah Anggota Akademi Jakarta. (*)
Ansar Salihin Terima Penghargaan Penulis Cerita Anak Dwibahasa Gayo-Indonesia dari Balai Bahasa Aceh |
![]() |
---|
Usai 3 Hari Terganggu, PLN Berhasil Pulihkan Kelistrikan Aceh 100 Persen |
![]() |
---|
3 Hari Listrik Padam, Warga Aceh Tengah Ramai Cari Colokan |
![]() |
---|
Listrik Belum Menyala, Warga Aceh Tengah Ramai-ramai Isi Daya HP di Kantor Damkar |
![]() |
---|
Listrik Padam di Aceh Tengah: Warga Serbu Warkop Demi Listrik dan Internet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.