Berita Aceh

Kemendikbud: Aceh Pintu Gerbang Peradaban Inklusif 

Keterbukaan Aceh karena posisinya berada dalam jalur pelayaran yang dilalui pedagang dan pendakwah dari berbagai negeri.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/FIKAR W EDA
Direktur Pembinaan Tenaga dan Kelembagaan Kebudayaan Kemendikbud, DR Restu Gunawan. 

KPA 2024 diperkuat dengan konferensi internasional dengan pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain, DR Restu Gunawan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,  Komjen Pol (Purn) Prof H Iza Fadri  (Duta Besar Mnyanmar 2018-2023), dan Dr Saparudin Barus ST MM  (Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia).

Ada pula Dr James Bennett  (Museum & Seni Northern Territory, Australia),  Dr Roostum Vansu  (Universitas Srinakhairinwirot, Thailand),  Dr Muqtedar Khan (Universitas Delaware, Amerika Serikat), dan Prof Dr Khairul Azril Ismail  (National Academy of Arts, Culture, dan Warisan, Malaysia).  

Kongres juga dibahani dengan diskusi panel dengan narasumber DR Fachry Ali (cendekiawan), Dr Mustafa Abubakar (Ketua Diaspora Global Aceh dan mantan Menteri BUMN), Ismail Rasyid (pengusaha nasional asal Aceh).

Dan Reza Idria dari UIN Ar Raniry Banda Aceh. Dalam kesempatan itu, ada pula pembacaan pidato Prof AD Pirous oleh arsitek asal Aceh di Bandung, DR Kamal A Arief. 

Kongres Peradaban Aceh 2024 adalah kedua kalinya dan merupakan kelanjutan Kongres Peradaban Aceh pada 2015.

KPA diinisiasi oleh sejumlah diaspora Aceh di Jakarta yang berkolaborasi dengan sejumlah tokoh muda di Aceh.

KPA 2015 dimulai dengan diskusi terpumpun di Jakarta, lalu prakongres dan kongres di Banda Aceh. Kongres diinisiasi oleh diaspora Aceh di Jakarta.

DR Ahmad Farhan Hamid, salah satu inisiator kongres, menjelaskan bahwa KPA 2024 merupakan hasil kolaborasi pemikiran dan gagasan dari para penggagas awal seperti dirinya, seniman Fikar W Eda, Mustafa Ismail, dan tokoh-tokoh Aceh dari berbagai bidang.

Seperti Prof Wildan, Prof Mohd Harun, Prof DR Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Yarmen Dinamika, Al Munzir, Piet Rusdi, dan DR Adli Abdullah.

“Mereka duduk di tim pengarah dan telah memberi warna dan muatan penting kongres kali ini,” ujarnya. 

Farhan berharap Kongres 2024 ini menghasilkan rekomendasi strategis untuk memperkuat seni dan budaya Aceh.

“Kami mengharapkan peserta kongres berhasil memetakan berbagai persoalan seni dan budaya dan melahirkan solusi strategis untuk memajukannya," sebutnya. (*)

Baca juga: Pilkada 2024, Ratusan Calon PPK di Aceh Tenggara Ikuti Ujian CAT

Baca juga: Pipa PDAM Pecah, Layanan Air di Aceh Tengah Terganggu Sementara

Baca juga: 93 Contoh Soal Tes Ujian Tulis PPK dan PPS Pilkada 2024, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Sumber: TribunGayo
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved