Berita Aceh

Pengusaha Asal Aceh Ismail Rasyid Sebut Kemajuan Aceh Ditentukan Sinergitas Semua Komponen

"Suatu daerah butuh masuknya investasi. Tapi karena investornya dari China, kemudian ditolak," katanya memberi contoh.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/FIKAR W EDA
Ismail Rasyid saat berbicara dalam Kongres Peradaban Aceh di ISBI Aceh, Jantho, Aceh Besar, Selasa (7/5/2024). 

Laporan Fikar W Eda | Banda Aceh

TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH - Kemajuan  Aceh akan ditentukan kerjasama pemerintah, swasta, ulama, perguruan tinggi dan masyarakat. 

"Semua elemen ini harus bersinergi, seperti diperlihatkan pemerintah Banyuwangi," kata pengusaha sukses asal Aceh, Ismail Rasyid saat berbicara dalam Kongres Peradaban Aceh 2024 di ISBI Aceh, Jantho, Aceh Besar, Selasa (7/5/2024).

Ismail Rasyid selaku CEO Transcotinent berbicara tentang "Peran Seni Budaya dalam Perdagangan Internasional."

Ia menyarankan agar semua elemen saling bekerja sama dalam memajikan suatu daerah.

"Suatu daerah butuh masuknya investasi. Tapi karena investornya dari China, kemudian ditolak," katanya memberi contoh.

Seharusnya, lanjut Ismail Rasyid, pemerintah mempermudah masuknya investasi baik dari investor lokal, nasional, dan internasional.

Ia lalu mencontohkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang mengarahkan seluruh elemen, pemerintah, swasta dan masyarakat, mendukung pariwisata.

"Sehingga sering kita dengar, minggu ini lomba adzan, tapi minggu depannya lagi lomba musik rock," ujar Ismail Rasyid yang sukses membangun jaringan bisnis logistik internasional.

"Ulama, Pemda, pengusaha, sinkron membangun Banyuwangi. Ini perlu kita contoh," sarannya.

Pembicara lain dalam kongres tersebut adalah Rektor ISBI Aceh Prof Dr Wildan MPd, membahas  "Peran Perguruan Tinggi Seni dalam Pemajuan Seni Budaya Aceh."

Selanjutnya "Politik Anggaran Pemerintah Aceh untuk Seni dan Kebudayaan" oleh Almuniza Kamal, SSTP MSi (Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh).

Akademisi UIN Ar Raniry Banda Aceh, Reza Idria, PhD membahas tentang "Seni Budaya Aceh dalam Kajian Historikal".

Serta Sekeretaris Umum Diaspora Global Aceh (DGA), Surya Darma mewakili Dr Mustafa Abubakar berbicara tentang "Peran Diaspora Aceh dalam Memajukan Seni dan Budaya."

Sementara Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar tampil sebagai pembicara kunci menympaikan "Peran Wali Nanggroe dalam Pembinaan Seni dan Budaya Aceh". (*)

Baca juga: Harga Kakao di Gayo Lues Berangsur Turun, Segini Pasarannya Saat Ini

Baca juga: Kasus Pencabulan di Aceh Tenggara, Kasat Reskrim: Lima Kali Korban Disetubuhi di Rumah Tersangka 

Baca juga: Mantan Camat Rais Abidin Maju Pilkada Bener Meriah 2024, Daftarkan Diri ke Partai NasDem

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved