Kisah Inspiratif

Kisah Memet, Tekuni Usaha Kopi di Atu Lintang Gayo Lues yang Andalkan Pembeli dari Pengguna Jalan

Seorang pedagang kopi keliling yang membuka lapak di kawasan Atu Lintang, dilintasan Takengon Aceh Tengah.

Penulis: Rasidan | Editor: Rizwan
TRIBUNGAYO/RASIDAN 
Memet (25) pedagang kopi keliling di Atu Lintang ruas jalan nasional Takengon Isak Blangkejeren. 

Laporan Rasidan I Gayo Lues 

TRIBUNGAYO.COM, BLANGKEJEREN - Seorang pedagang kopi keliling yang membuka lapak di kawasan Atu Lintang, dilintasan Takengon Aceh Tengah.

Jalan itu menuju Blangkejeren, Gayo Lues.

Ia bernama Memet (25) warga Takengon.

Memet menekuni usahanya dalam beberapa tahun terakhir ini, hanya mengandalkan pelanggannya yakni para pengendara dan pengguna jalan yang melintas.

Bahkan lokasi dan lapak warung kopinya yang menggunakan mobil itu sangat jauh dari permukiman warga.

Namun pelanggannya adalah para pengendara atau pengguna kendaraan yang melintas dari Blangkejeren dan Kutacane tujuan Takengon.

Selain itu warga Kecamatan Linge tujuan Takengon dan sebaliknya.

Pedagang kopi keliling asal Takengon itu, membuka lapak di pinggir ruas jalan nasional Takengon Atu Lintang Isak Blangkejeren tersebut.

Baca juga: Kisah Suka Duka TKW di Kapal Pesiar, Ungkap Realita di Balik Layar

Ia membuka lapak dengan menggunakan sebuah mobil merek Nissan dengan menyiapkan sebuah tenda dan kursi tempat duduk.

Sehingga kini para pelanggannya, dapat beristirahat dan minum kopi itu sambil menikmati pemandangan kota Takengon dataran tinggi Gayo itu, dari atas puncak Atu Lintang ruas jalan Takengon Isak Blangkejeren.

Pemandangan terkesan sangat indah, begitu juga halnya kendaraan yang melintas lalu lalang, sehingga para pelanggan pedagang kopi keliling asal Takengon itu, dominan merupakan para pengendara dan pengguna jalan yang melintas yang diandalkannya selama ini.

Memet (25) pedagang kopi keliling di Atu Lintang itu kepada TribunGayo.com, mengatakan, harga kopi dijual mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per gelas dan harganya pun tergantung pesanan penikmat dan pelanggannya itu.

Ia mengaku, penghasil kotornya  mencapai Rp 300.000- Rp 500.000 per hari.

Bahkan ia menekuni usahanya tersebut sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir ini. Warung kopi keliling  dan berjalan itu, sengaja di pilih di Atu Lintang, karena lokasinya juga cocok menjadi tempat wisata bagi pengguna jalan dan kalangan anak muda, meksipun jauh dari pemukiman warga.

"Warung kopi kelilingnya di Atu Lintang dibuka dari pukul 09.00 WIB- 17.00 WIB setiap harinya, kecuali hari Jumat merupakan hari libur baginya," sebutnya.(*)

Baca juga: Persib Bandung Juara Liga 1 2023/2024: Kisah Dramatis Rachmat Irianto di Balik Kemenangan

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved