Advertorial

O2 Course Adakan Program PKK di Aceh Tengah, Cetak Putra Lokal Siap Kerja di Perhotelan & Pariwisata

Program ini berfokus pada keterampilan pariwisata, perhotelan, dan front office dengan durasi 150 Jam Pelajaran (JPL) ditambah 90 JPL.

Penulis: Romadani | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI
O2 Course sebuah lembaga kursus bahasa Inggris di Aceh Tengah menggelar program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2024. 

Laporan Romadani | Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - O2 Course sebuah lembaga kursus bahasa Inggris di Aceh Tengah menggelar program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) tahun 2024. 

Program ini berfokus pada keterampilan pariwisata, perhotelan, dan front office dengan durasi 150 Jam Pelajaran (JPL) ditambah 90 JPL untuk mata pelajaran tambahan.

Kerja sama ini melibatkan LKP O2 Course dan Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. 

Program PKK resmi dimulai pada Kamis (4/7/2024) dan dibuka oleh Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tengah, Ruhdi S Inf, di Jalan Lebeu Kader Takengon samping SMAN 1 Takengon.

Dalam sambutannya, Ruhdi S Inf berpesan agar O2 Course menjadi lembaga yang mampu mencetak tenaga front office yang handal. 

"Saat ini, Aceh Tengah masih kekurangan tenaga pendidik dan pekerja di bidang tersebut," ujar Ruhdi. 

Ia menekankan bahwa O2 Course harus mampu menghasilkan tenaga kerja lokal Aceh Tengah yang mahir di dunia perhotelan dan pariwisata. 

"Ini adalah yang pertama di Aceh Tengah untuk kursus perhotelan," tambahnya.

Ruhdi juga menyoroti bahwa tamu-tamu wisatawan yang datang ke Aceh Tengah sering merasa kurang puas dengan pelayanan yang ada. 

Oleh karena itu, ia berharap O2 Course dapat melahirkan generasi yang mampu mengatasi permasalahan tersebut.

Sementara itu, CEO O2 Course, Mister Ger, menyatakan bahwa lembaganya fokus pada pendidikan bahasa Inggris. 

Namun, ia juga bertekad untuk menyelenggarakan pendidikan khusus perhotelan agar peserta didiknya mampu menjadi karyawan hotel terbaik dalam pelayanan kepada tamu.

"Selama ini, tenaga kerja front office didatangkan dari luar daerah. Ke depan, putra daerah harus mampu," ujar Mister Ger. 

Ia juga menjelaskan bahwa pelatihan tersebut berbasis kompetensi dengan adanya uji kompetensi dari Disdikbud.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved