Pasien Membeludak di IGD
Pasien Membeludak Sehari Bisa 80 Orang, RSUD Datu Beru Takengon Over Kapasitas
Berdasarkan data yang dihimpun TribunGayo.com, dalam satu hari Rumah Sakit tersebut bisa melayani 80 orang warga yang mengeluh sakit.
Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Budi Fatria
Laporan Alga Mahate Ara | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM.TAKENGON - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Aceh Tengah, mengalami lonjakan pasien yang signifikan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama beberapa pekan ini.
Berdasarkan data yang dihimpun TribunGayo.com, dalam satu hari Rumah Sakit tersebut bisa melayani 80 orang warga yang mengeluh sakit.
Akibat banyaknya warga mengalami sakit, sehingga kapasitas tempat tidur yang tersedia di Rumah Sakit Datu Beru Takengon, tidak mencukupi.
Maka, menyebabkan sejumlah pasien terpaksa ditempatkan di depan pintu ruangan, dan kursi-kursi ruangan IGD.
Tidak hanya itu, pasien juga rela dirawat di dalam mobil pribadi.
"Karena membeludak pasien, beberapa orang sempat dirawat di dalam mobil-mobil pribadi, hal tersebut dilakukan berdasarkan persetujuan atau permintaan dari pada pasien," kata Kepala Unit Humas RSUD Datu Beru Takengon, Himawan kepada TribunGayo.com, Selasa (3/9/2024).
Menurutnya, memang sekarang ini lagi musim banyak yang sakit, sehingga kapasitas ruangan tidak mencukupi di Rumah Sakit Datu beru.
Menurutnya, lonjakan pasien ini sudah terlihat sejak beberapa pekan lalu dan terus bertambah hingga saat ini.
Baca juga: Diduga Tak Ada Ruangan, Pasien Membeludak di IGD Rumah Sakit Datu Beru Takengon
Berdasarkan data dari kamar ruangan IGD, jumlah pasien yang masuk per harinya mencapai sekitar 80 orang selama 24 jam, sementara kapasitas IGD hanya 25 pasien.
Akibat penuhnya IGD, beberapa pasien pun harus dirawat diarea lobi dan lorong-lorong kamar yang tersedia di rumah sakit.
"Memang penuh luar biasa, jadi di lorong itu penuh berjejer. Sebagian pasien yang tidak tahan, mungkin karena tidak mendapatkan ruangan, akhirnya memilih untuk naik kelas ruangan dengan membayar selisih sesuai aturan BPJS," ungkap Himawan.
Menyikpai kondisi tersebut, Himawan pun menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan selama masa pancaroba dan mengikuti rujukan berjenjang jika mengalami sakit, guna menghindari membludaknya pasien di rumah sakit seperti sekarang ini.
"Jika peserta BPJS, ikuti rujukan berjenjang. Beberapa penyakit bisa diatasi atau sembuh ditingkat Puskesmas, sehingga tidak perlu langsung ke Rumah Sakit. Tren kunjungan belakangan ini naik, sementara kapasitas Rumah Sakit tidak sebanding," tambah Himawan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.