Bos Pramac Waspadai Ancaman Marc Marquez di MotoGP 2024

TRIBUNGAYO.COM - Kedigdayaan Marc Marquez usai meraih kemenangan beruntun di MotoGP Aragon dan Misano membuat bos Pramac, Gino Borsoi, mulai mewaspadai potensi ancaman sang rider. 

 Marquez kini dianggap sebagai kandidat kuat untuk meraih gelar juara dunia MotoGP 2024.

Marquez berhasil memangkas selisih poinnya dengan para rival terdekatnya, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin. 

Dengan dua kemenangan beruntun tersebut, Marquez menunjukkan bahwa ia masih memiliki kemampuan untuk bersaing di papan atas.

Gino Borsoi, selaku bos Pramac Ducati, menyatakan bahwa jarak poin Marquez dengan Jorge Martin, yang saat ini memimpin klasemen sementara, sangat tipis. 

Borsoi mengungkapkan bahwa selisih 53 poin bukanlah hal yang mustahil untuk dikejar, terutama dengan tujuh seri balapan yang tersisa di musim ini.

"Dia (Marquez) memang tertinggal dalam hal poin, tetapi jika Anda ingat, tahun lalu di Misano, kami (Martin) tertinggal 50 poin dari Pecco dan kami berhasil menutup jarak, bahkan unggul tujuh poin di Thailand. Situasi ini sangat mirip," ungkap Borsoi seperti dilansir dari MotorcycleSports.

Borsoi menegaskan bahwa dengan sisa balapan yang ada, segala kemungkinan masih bisa terjadi. 

Terlebih format MotoGP 2024 sekarang dengan adanya sprint race yang bisa dimanfaatkan untuk meraup banyak poin untuk mengikis gap.

Dari kemungkinan itu bos Pramac tidak ragu mengatakan bahwa Marquez bisa bagian dari perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024.

"Segalanya mungkin terjadi, dengan balapan Sprint, masih banyak poin yang bisa diraih. Jadi saya yakin dia akan menjadi bagian dari pesta (perebutan gelar juara dunia) ini," tandasnya.

Bukan cuma bos Pramac, Marquez juga mengatakan bahwa saat ini dia punya peluang jadi juara dunia.

Setelah balapan Emilia Romagna di Sirkuit Misano akhir pekan ini, jajaran rider elite bertolak ke Asia.

Di mana ini akan jadi tantangan bagi kandidat juara dunia MotoGP 2024 untuk membuktikan tajinya.

Bagi kekasih Gemma Pinto, balapan di benua Asia lebih banyak tantangan ketimbang di Eropa.