Pilkada Aceh Tengah

Debat Pilkada Aceh Tengah, Lima Paslon Bahas Solusi Kasus Pelecehan Seksual

Pertanyaan dari panelis terkait langkah konkret penanganan kasus ini menjadi sorotan utama dalam debat lima pasangan calon (paslon).

Penulis: Romadani | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI
Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah pada Selasa (12/11/2024). 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah menyoroti kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang semakin memprihatinkan di wilayah tersebut, Selasa (12/11/2024).

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Aceh Tengah termasuk dalam 10 besar kasus kekerasan seksual di Aceh dengan melibatkan berbagai kalangan, termasuk oknum pejabat. 

Pertanyaan dari panelis terkait langkah konkret penanganan kasus ini menjadi sorotan utama dalam debat lima pasangan calon (paslon).

Paslon nomor urut 3, Shabela Abu Bakar dan Eka Syaputra, menyatakan bahwa, jika terpilih, mereka akan menegakkan hukum syariat Islam secara tegas untuk menindak pelaku kekerasan seksual. 

Selain hukuman cambuk, mereka menekankan pentingnya edukasi seksualitas kepada anak-anak sejak SD hingga jenjang lebih tinggi, dengan tujuan memahami batasan dan dampak dari tindakan asusila.

"Peranan orang tua juga sangat penting untuk mengurangi kesalahan.

Kami berharap orang tua bisa lebih terlibat, mengawasi, dan membatasi penggunaan perangkat elektronik di sekolah untuk anak-anak," ujar Shabela.

Paslon nomor urut 4, Alaidin Abu Abas dan Anda Suhada M Tamy, menyetujui pendekatan berbasis agama dan pendidikan karakter. 

Mereka menawarkan program pelatihan khusus untuk membekali anak-anak tentang pergaulan yang sehat dan mencegah tindakan asusila. 

“Penting untuk memberi anak-anak pemahaman agama yang lebih mendalam agar mereka memiliki prinsip dalam pergaulan,” ujar Anda Suhada.

Muchsin Hasan, dari paslon nomor urut 5, mengungkapkan bahwa mereka akan mengambil pendekatan persuasif berbasis agama dengan melibatkan keluarga dan lembaga pendidikan.

Menurutnya, langkah pencegahan ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat.

“Kami akan fokus pada sosialisasi di lingkungan pendidikan, mulai Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi untuk menanamkan kesadaran terhadap bahaya pelecehan seksual sejak dini,” tegas Muchsin.

Bardan Sahidi, dari paslon nomor urut 1, menilai pelecehan seksual sebagai “extraordinary crime” yang perlu mendapat tindakan tegas. 

Ia menyarankan pendekatan kearifan lokal melalui penerapan nilai adat seperti “sumang” dan pendidikan karakter.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved