Warga Tertimbun Longsor

Jeritan Pilu Anak Korban Musibah Longsor di Bener Meriah, Hasna: Tolong, Ayah Saya Tertimbun!

Abdul Hanif (45) dan sepupunya Fajri (20), menjadi korban longsor yang merenggut nyawa mereka, meninggalkan istri dan anaknya.

Penulis: Romadani | Editor: Sri Widya Rahma
TRIBUNGAYO.COM/ROMADANI
Lokasi pencarian korban hilang tertimbun longsor di Kampung Uning Bertih Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah. 

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bener Meriah pada Kamis (9/1/2025) sore, membawa duka mendalam bagi sebuah keluarga di Desa Suka Ramai Atas, Kecamatan Wih Pesam.

Abdul Hanif (45) dan sepupunya Fajri (20), menjadi korban longsor yang merenggut nyawa mereka, meninggalkan istri dan anaknya yang hanya bisa menyaksikan tragedi itu dengan hati sedih.

Hari itu seharusnya menjadi hari biasa bagi Abdul Hanif dan keluarganya.

Abdul Hanif bersama istrinya Marlina, anaknya Hasna, dan sepupunya Fajri, mereka berangkat ke kebun kopi di kawasan Uning Bertih untuk memetik hasil panen.

Namun, hujan yang turun sejak pukul 14.00 WIB memaksa mereka segera pulang sebelum bencana datang tanpa peringatan.

Saat hujan sedikit mulai reda, Abdul Hanif memutuskan untuk berangkat pulang ke rumah.

Dalam perjalanan pulang, mereka harus melewati jalan yang tertutup longsoran kecil.

Marlina dan Hasna, lebih dahulu menyeberang dengan berjalan kaki melewati longsoran kecil itu.

Sementara Abdul Hanif dan Fajri membersihkan material tanah agar jalan bisa dilalui roda dua.

Namun, ketika mereka sedang bekerja, bencana besar terjadi.

Di hadapan mata Hasna yang masih duduk di bangku SMA, tebing setinggi delapan meter runtuh seketika, membawa ayah dan fajri ke dalam timbunan tanah.

Jeritannya memecah suara hujan yang masih mengguyur deras sore itu.

“Ayah saya tertimbun! Tolong, Pak!” teriak Hasna dengan air mata tak terbendung, memohon bantuan kepada warga sekitar.

Salah seorang warga yang kebetulan melintas di lokasi, Engon menjadi saksi pertama yang mendengar tangisan memilukan itu.

“Saat saya tiba, ibu dan anak itu sudah panik, wajah mereka sembab.

Hasna terus memohon pertolongan sambil menangis, katanya ayah dan sepupu ayahnya tertimbun,” ujar Engon, warga yang melintas pulang dari kebun.

Ia segera menghubungi warga lain di pemukiman Uning Bertih untuk meminta bantuan.

Tim gabungan dari BPBD, TNI-Polri, SAR, dan warga setempat tiba di lokasi sekitar satu jam setelah kejadian.

Pencarian berlangsung hingga larut malam, namun medan berat dan hujan yang terus mengguyur membuat usaha mereka belum membuahkan hasil.

Keesokan harinya, Jumat (10/1/2025), setelah pencarian intensif selama hampir 24 jam, tubuh Abdul Hanif dan Fajri akhirnya ditemukan.

Keduanya telah terbujur kaku, tertimbun material longsor.

Amatan TribunGayo.com, ketika pencarian kembali dilanjutkan, tangis keluarga pecah, Marlina memeluk tubuh anaknya Hasna yang dingin dengan mata sembab ia menyaksikan tim mencari ayahnya.

Sekira Pukul 13.00 WIB, tim gabungan menemukan kedua korban dalam kondisi tak bernyawa.

Jenazah Abdul Hanif dan Fajri akhirnya dievakuasi ke rumah duka di Desa Suka Ramai Atas Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah. (*)

Baca juga: Dua Jenazah Tertimbun Longsor di Bener Meriah Dikebumikan Hari Ini di Kampung Masing-masing

Baca juga: Dua Warga Tertimbun Longsor di Bener Meriah Ditemukan Meninggal Dunia

Baca juga: Sobekan Baju Korban Longsor Ditemukan, Tim Gabungan di Bener Meriah Lanjutkan Pencarian

 

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved