Berita Aceh

Tragis, Kakak dan Adik Asal Bener Meriah Diterjang Banjir di Jalan Bireuen-Takengon, Satu Meninggal

Kakak dan adik asal warga Bener Meriah dilaporkan menjadi korban terjangan banjir di jalan Bireuen tujuan Takengon, Sabtu (8/3/2025).

Editor: Rizwan
Serambinews.com/ Yusmandin
DITERJANG BANJIR - Lokasi kakak dan adik asal Bener Meriah di Km 24 lintasan Bireuen Takengon kawasan Desa Krueng Simpo, Juli Bireuen, terseret banjir, Sabtu (8/3/2025) malam. 

TRIBUNGAYO.COM - Kakak dan adik asal warga Bener Meriah dilaporkan menjadi korban terjangan banjir di jalan Bireuen tujuan Takengon, Sabtu (8/3/2025).

Sang adik dilaporkan meninggal dunia, sedangkan sang kakak hingga kini masih hilang dan dalam pencarian pihak terkait.

Keduanya menggunakan sepeda motor sedang dalam perjalanan pulang dari Bireuen ke Bener Meriah melintasi jalan nasional.

Mengutip Serambinews.com, banjir melanda kawasan tikungan patah Km 24 Bireuen - Takengon sekira pukul 19.00 WIB, Sabtu (8/3/2025) merenggut korban.

Peristiwa ini mengakibatkan dua orang kakak dan adiknya diterjang banjir, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan satu lagi masih hilang.

Kedua korban terseret air bah di tengah jalan hingga terjatuh ke jurang mengakibatkan korban bersama sepeda motor ditumpangi hilang kendali.

Kakak bersama adik ini adalah warga Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah.

Kedua remaja ini diterjang luapan banjir alur sungai di kawasan tikungan patah, Km 24 lintasan Bireuen – Takengon sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu (8/3/2025).

Satu orang bernama Rina Fitri (11) ditemukan meninggal dunia dan satu lainnya bernama Mardiana (17) hingga pukul 09.15 WIB, Minggu (9/3/2025) sedang dicari. 

Luapan banjir alur sungai setelah hujan deras mengguyur Bireuen dan juga terjadi banjir
di Pandrah Bireuen. 

Informasi diperoleh Serambinews.com, korban kakak dan adik bernama Mardiana (17) seorang santri Dayah Babussalam Al Aziziyah Blang Bladeh Jeumpa Bireuen dan Rina Fitri (11) murid MIN di Jangka.

Selama ini mereka tinggal bersama neneknya di Desa Meunasah Krueng, Jangka, Bireuen. 

Mereka berdua dengan sepeda motor dari Jangka hendak kembali ke rumah orang tuanya di Pinto Rime Gayo.

Naas saat melintasi kawasan tersebut sepeda motor Honda Beat jatuh ke jurang dan terseret arus banjir luapan air alur sungai sedalam 6 meter lebih.  

Mendapat informasi adanya korban terseret arus dari warga, tim gabungan dari TNI, Polri, dan tim Pos SAR serta BPBD Bireuen bersama warga langsung ke lokasi dan melakukan pencarian.

Korban atas nama  Rina Fitri sekitar pukul 22.00 WIB dalam kondisi telah meninggal dunia dengan jarak sekitar 3  Km dari lokasi kejadian. 

Evakuasi korban sedikit terkendala dan hujan deras karena tubuh korban tertimbun tanah dan
cuaca sangat gelap disertai air bah yang deras. 

Korban dievakuasi ke RSUD dr Fauziah Bireuen untuk divisum.  

Sedangkan kakaknya bernama Mardiana hingga pukul 09.00 WIB,  Minggu (9/3/2025) belum ditemukan, tim masih melakukan pencarian di kawasan tersebut. 

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST yang sedang dalam perjalanan pulang dari safari Ramadhan di Pandrah Bireuen, segera ke lokasi.

Bupati juga ikut melakukan koordinasi melakukan pencarian dan terjun ke lokasi bersama tim gabungan. Usai dievakuasi, Bupati Bireuen juga mengantar jenazah. 

Mulyadi (45) selaku ayah korban saat di RSUD Bireuen mengatakan, sebelum kejadian, kedua anaknya minta pamit mau pulang jenguk nenek di Gampong Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka, Bireuen.

Kedua anaknya ke Bireuen karena rindu sama nenek, saat balik ke Blang Rakal nanti sekalian membeli makanan buat buka puasa bersama. 

 “Saat pulang terseret arus air bah di lintasan Bireuen – Takengon,” ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Baca juga: Korban Pengeroyokan di Masjid di Bener Meriah Tempuh Jalur Hukum

Baca juga: Anggota DPRA Sebut Kasus Ziyad Santri Asal Bener Meriah Kabur dari Pesantren Hanya Miskomunikasi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved