Ancelotti Pusing Tujuh Keliling, Real Madrid Hadapi Final Copa del Rey dengan Segudang Masalah

TRIBUNGAYO.COM - Real Madrid menghadapi tantangan besar jelang partai final Copa del Rey 2025 melawan Barcelona yang akan digelar di Stadion Olimpiade Sevilla pada Minggu (27/5/2025) pukul 03.00 WIB. 

Pelatih Carlo Ancelotti harus memutar otak menyusul rentetan hasil buruk dan masalah internal yang melanda tim.

Los Blancos tidak datang sebagai favorit di laga El Clasico kali ini. 

Pasalnya, Real Madrid telah kalah dua kali dari Barcelona sepanjang musim 2024/2025. 

Kekalahan telak 0-4 di LaLiga dan 2-5 di final Piala Super Spanyol membuat kepercayaan diri tim terguncang.

Satu-satunya harapan Ancelotti kini tertumpu pada laga final Copa del Rey. 

Setelah tertinggal jauh dalam perburuan gelar LaLiga dan tersingkir dari Liga Champions usai dikalahkan Arsenal, trofi Copa del Rey menjadi satu-satunya peluang Real Madrid untuk menyelamatkan musim ini.

Namun, jelang laga krusial tersebut, Ancelotti justru dihadapkan pada tiga masalah utama. 

Pertama, kondisi fisik para pemain inti yang kelelahan akibat jadwal padat. 

Kedua, performa lini belakang yang kerap rapuh dan menjadi titik lemah dalam beberapa pertandingan terakhir. 

Ketiga, tekanan psikologis karena kemungkinan mengakhiri musim tanpa gelar.

Ancelotti kini dituntut untuk melakukan rotasi cerdas dan strategi brilian agar mampu mengalahkan sang rival bebuyutan, Barcelona. 

Meskipun statistik tidak berpihak, Madrid berharap "keberuntungan ketiga" bisa terjadi dalam pertemuan kali ini.

Pertama, Ancelotti sangat mempertimbangkan untuk kembali ke sistem 4-4-2 yang sangat sukses musim lalu.

Namun jika ia melakukannya, ada kemungkinan besar Rodrygo Goes akan dicoret dari susunan pemain. Posisi sayap kanan kemungkinan akan diisi oleh Federico Valverde atau Dani Ceballos.

Ancelotti sadar bahwa Barcelona lebih difavoritkan untuk memenangi Copa del Rey. Namun, ia yakin semua hal bisa terjadi di partai final.

“Final adalah final dan apa pun bisa terjadi. Di final, kami bisa memainkan formasi 4-4-2 dengan enam gelandang dan tanpa penyerang. Kami harus bertahan dengan baik dan saya yakin kami akan melakukannya dan menciptakan peluang di sisi lain juga,” ujar pelatih asal Italia itu, dikutip dari Madrid Universal.

Kedua, ada dua posisi yang diragukan Ancelotti, bek kiri dan gelandang tengah. 

Bek kiri kemungkinan diisi Eduardo Camavinga atau David Alaba karena Fran Garcia tidak diandalkan dalam pertandingan besar.

Situasi ini memberi ruang untuk Luka Modric bermain di lini tengah.

Ancelotti menilai performa Fran Garcia semakin membaik.

Ia menyatakan bahwa pemilihan skuad utama dalam setiap pertandingan akan menyesuaikan karaktertistik setiap pemain. 

"Fakta bahwa saya memainkan Camavinga adalah karena karakteristik yang berbeda yang dimiliki keduanya. Camavinga terbiasa bermain sedikit lebih ke dalam,

dan Fran menggunakan sayap dengan sangat baik untuk bermain di sisi luar. Terkadang, ketika Anda bermain dengan Vinicius di sisi luar, dia merasa lebih sulit untuk menunjukkan kualitasnya,” ucap Ancelotti.

Ketiga, Marca telah mengonfirmasi bahwa Thibaut Courtois akan menjadi starter untuk Real Madrid saat menghadapi Barcelona.

Andriy Lunin telah menjadi penjaga gawang utama Real Madrid selama Copa del Rey. Mengingat keraguan seputar situasi cederanya, Courtois kemungkinan akan menjadi pilihan utama di La Cartuja.

Sementara dari kubu Barcelona, beberapa pemain juga kemungkinan absen akibat cedera, mulai dari Alejandro Balde, Marc Bernal, Marc Casado, Marc Andre ter Stegen, hingga Robert Lewandowski.

Jadwal Final Copa del Rey

Minggu, 27 April

Pukul 03.00 WIB - Barcelona vs Real Madrid - Stadion Olimpiade Sevilla.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Migrain Ancelotti di El Clasico, Final Copa del Rey Ajang Penambah Luka bagi Real Madrid