Berita Aceh Tengah

Masyarakat Aceh Tengah Desak Aparat Penegak Hukum untuk Segera Tutup dan Tangkap Pelaku Judi Togel

Menurutnya, ketidakseriusan aparat dalam menindak kasus ini akan memicu krisis kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.

Penulis: Romadani | Editor: Mawaddatul Husna
ISTIMEWA
TANGKAP PELAKU TOGEL - Salah satu lapak judi togel di Aceh Tengah, Selasa (6/5/2025). Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas aktivitas perjudian jenis oto gelap (togel) yang masih marak beroperasi. 

Laporan Romadani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindak tegas aktivitas perjudian jenis oto gelap (togel) yang masih marak beroperasi.

Praktik yang dinilai melanggar hukum dan syariat Islam ini semakin meresahkan warga.

Salah satu masyarakat Aceh Tengah, Multazaem, menyebutkan bahwa terdapat sejumlah lokasi yang secara aktif menjadi tempat perjudian togel dan seolah-olah kebal dari jeratan hukum.

“Kami sudah mengumpulkan bukti-bukti terkait lokasi lapak judi togel yang masih beroperasi.

Ini sangat memprihatinkan, karena para pelaku tampak semakin berani dan terbuka,” ungkap Multazae, Selasa (6/5/2025).

Ia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak akan tinggal diam jika aktivitas ilegal ini terus dibiarkan.

Menurutnya, ketidakseriusan aparat dalam menindak kasus ini akan memicu krisis kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.

“Kami mendesak pihak kepolisian, Satpol PP, dan semua penegak hukum untuk menutup seluruh lapak togel dan menangkap para pelaku.

Jangan biarkan masyarakat merasa hukum di daerah ini tumpul terhadap praktik-praktik haram seperti ini,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga, titik-titik aktivitas togel tersebar di beberapa lokasi di pusat kota hingga ke daerah pinggiran.

Diantaranya berada di Terminal Lama (2 titik), Pasar Inpres (1 titik), belakang Mall Bale Atu (1 titik), Pasar Bale Atu (1 titik), dan di kawasan Paya Ilang (1 titik).

Praktik ini diduga dijalankan oleh jaringan terorganisir yang mampu bertahan karena adanya pembiaran dari oknum-oknum tertentu.

Warga menduga, selama ini ada pihak yang melindungi atau setidaknya membiarkan aktivitas ini berlangsung tanpa tindakan berarti.

Masyarakat pun berharap aparat bertindak serius, tidak hanya melakukan razia sesaat, melainkan penindakan hukum menyeluruh hingga para pelaku benar-benar diberi efek jera.

Sumber: TribunGayo
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved