Berita Aceh Tengah Hari Ini

Harga Kambing Kurban di Aceh Tengah Naik Drastis Jelang Idul Adha 1446 H

Berikut rincian harga kambing kurban di Kabupaten Aceh Tengah untuk berbagai jenis kambing.

Editor: Sri Widya Rahma
Dokumen Rifqi Shani
KAMBING KURBAN - Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, harga kambing kurban di Aceh Tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, Rabu (4/6/2025). Beberapa jenis kambing yang dijual antara lain kambing kacang (lokal), kibas, domba, etawa bandot, dan lainnya. 

Loporan Rifqi Shani | Aceh Tengah

TRIBUNGAYO.COM TAKENGON - Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, harga kambing kurban di Aceh Tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, Rabu (4/6/2025).

Salah satu penjual hewan kurban di kawasan tersebut, di UD Saril Aqiqah harga kambing naik drastis dibanding tahun sebelumnya.

"Harga kambing saat ini mencapai Rp 2.500.000 hingga Rp 6.000.000 per ekor, tergantung jenis dan ukuran," ujar pedagang kambing kurban di UD Saril Aqiqah,Andri.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan agen besar dari Medan, Banten, dan Bireuen untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban.

Beberapa jenis kambing yang dijual antara lain kambing kacang (lokal), kibas, domba, etawa bandot, dan lainnya.

Berikut rincian harga terbaru:

  • Kambing Kacang (Lokal): Saat ini dijual di atas Rp 2.500.000 per ekor, sedangkan sebelumnya berkisar antara Rp 2.000.000 hingga Rp 2.300.000 per ekor.
  • Kibas: Saat ini dijual dengan harga Rp 2.500.000 hingga Rp 3.500.000 per ekor, naik dari harga sebelumnya Rp 2.300.000 hingga Rp 3.300.000 per ekor.
  • Etawa Bandot: Kini dijual seharga Rp 3.500.000 hingga lebih dari Rp 4.000.000 per ekor, meningkat dari harga sebelumnya yang berkisar Rp 3.000.000 hingga Rp 3.700.000 per ekor.

Andri menyebutkan, rata-rata kenaikan harga kambing terjadi setiap tahun dengan selisih sekitar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 per ekor.

"Faktor utama kenaikan harga kambing tersebut yaitu, karena pembeli terlalu banyak membeli jumlah kambing, sehingga tidak mencukup stok di kandang kami.

Mau tidak mau kami harus menaikan harga kambing, bahkan bukan di kandang kami saja yang harganya naik, di pasaran juga naik harga," ujarnya. 

Andri juga menyampaikan bahwa dampak kenaikan harga tidak hanya dirasakan oleh pembeli, tetapi juga pedagang.

"Kambing signifikan naik harga di bandingkan hewan kurban lainya, dikarenakan jika kambing pembeli nya per orang, otomatis langsung bisa untuk berkurban.

Beda dengan sapi, kalau sapi kudu harus menunggu menyicil 7 orang untuk membeli sapi, baru bisa berkurban," ujar Andri. (*)

Baca juga: Truk Terjun ke Kebun Warga di Jalan Takengon-Bireuen, Dua Orang Selamat Tanpa Luka

Baca juga: Daftar Pemain Thailand vs Polandia di VNL 2025, Perwakilan Asia Tenggara Tampil Hari Ini

Baca juga: Truk Tak Kuat Menanjak di Jalan Nasional Takengon-Bireuen Hingga Mundur dan Terjun ke Kebun Warga

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved