Pria Ditemukan Mengenaskan

Sempat Bantah Hasil Kematian Sutrisman di Bener Meriah, Keluarga Kini Terima Lapang Dada

Pria paruh baya ini sebelumnya ditemukan bersimbah darah di kebunnya Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah, Minggu (3/8/2025).

Penulis: Bustami | Editor: Mawaddatul Husna
TRIBUNGAYO.COM/BUSTAMI
KONFERENSI PERS - Polres Bener Meriah menggelar konferensi pers terkait kematian Sutrisman (50) warga Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, di Gedung Aula Endra Darma Polres Bener Meriah, Kamis (14/8/2025). Konferensi pers ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto. 

Laporan Bustami | Bener Meriah 

TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Polres Bener Meriah sempat merilis hasil penyelidikan kasus kematian Sutrisman (50) warga Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah pada Senin (11/8/2025).

Pria paruh baya ini sebelumnya ditemukan bersimbah darah di kebunnya Kampung Blang Rongka, Kecamatan Timang Gajah, Bener Meriah, Minggu (3/8/2025).

Saat ditemukan, di tubuh Sutrisman terdapat beberapa luka sayatan.

Masing-masing di bagian leher, perut serta kedua lengan tangan dan mengeluarkan darah dalam jumlah banyak.

Sementara dalam keterangannya, Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, Supriadi mengatakan jika berdasarkan hasil penyelidikan, autopsi dan olah TKP serta pemeriksaan para saksi.

Dinyatakan Sutrisman meninggal dunia akibat trauma tajam pada daerah leher yang memotong pembuluh darah sehingga terjadi pendarahan hebat.

Berdasarkan karakteristik luka pada bagian leher, perut serta kedua lengen tangan di bagian bawah, Sutrisman dinyatakan meninggal akibat dilakukan oleh diri sendiri.

Namun fakta kematian tersebut sempat mendapat penolakan dari pihak keluarga, tak lain ialah anak kandung Sutrisman bernama Selviani.

Selviana sempat mencurahkan penolakan fakta kematian ayahnya itu lewat media sosial Instagram pribadinya yang kemudian direpost kembali oleh Instagram Keber Gayo.

Padahal disisi lain, istri Sutrisman yaitu Fatimah atau ibu kandung Selviana sudah terlebih dahulu menerima hasil dari pengungkapan kasus tersebut.

Sang ibu pun sempat dengan video terbuka mengucapkan terima kasih kepada kepolisian dari Satreskrim Polres Bener Meriah.

Karena atas berkat usaha dan kerja keras para penyidik sehingga penyebab kematian suaminya itu telah terungkap.

Kemudian pada Kamis (14/8/2025), pihak kepolisian dari Polres Bener Meriah menggelar konferensi pers atas pengungkapan kasus kematian Sutrisman.

Konferensi pers ini dipimpin langsung oleh Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto.

Kemudian didampingi Kasat Reskrim, Kasi Humas, Kaur Indentifikasi serta menghadirkan Dokter Forensik RSUD Muyang Kute.

Pada kesempatan itu, pihak kepolisian juga langsung menghadirkan pihak keluarga dari Sutrisman.

Dimana dihadiri oleh keluarga besar Sutrisman termasuk sang istri Fatimah, lalu juga dihadiri kepala desa atau Reje Kampung Blang Rongka dan Sekretaris Kampung.

Dihadapkan Kapolres dan awak media, pihak keluarga Sutrisman yang diwakili Reje Kampung Blang Rongka, Basri sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian atas pengungkapan kematian Sutrisman.

"Kami atas nama keluarga telah menerima dengan lapang dada atas meninggal keluarga kami Sutrisman.

Terima kasih kami kepada pihak kepolisian dari Polres Bener Meriah," ujarnya.

Sementara Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.

Dan mengajak semua yang hadir untuk mendoakan almarhum dengan membaca surat Al-Fatihah bersama.

Lantas Kapolres juga menjelaskan kronologi meninggalnya Sutrisman, berawal pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Kala itu Sutrisman pergi ke kebunnya. Sekitar pukul 08.30 WIB, istrinya, Fatimah, menyusul karena korban tak kunjung pulang.

Sesampai di kebun, ia menemukan suaminya tergeletak bersimbah darah di bawah pohon pinang. 

Korban sempat dibawa ke Puskesmas Lampahan, lalu ke RSUD Muyang Kute, dan dirujuk ke RSU Fauziah Bireuen.

Namun nyawanya tidak tertolong.

Kasat Reskrim Supriadi menambahkan, dari keterangan beberapa saksi termasuk istri korban menerangkan bahwa beberapa hari sebelum kejadian.

Sutrisman terlihat murung dan mengalami perubahan perilaku, sehingga perbuatan Sutrisman mengakhiri hidupnya didasari akibat depresi.

Kemudian Dokter Forensik RSUD Muyang Kute, dr Busyra Wanranto, Sp FM ikut menyampaikan jika korban mengalami luka akibat benda tajam di leher, perut, dan lengan.

Luka di leher memotong pembuluh darah besar yang menyebabkan perdarahan hebat.

"Luka-luka tersebut memiliki ciri khas luka yang dilakukan oleh dirinya sendiri," pungkasnya. (*)

Baca juga: Pria di Bener Meriah Ditemukan Penuh Luka Sayatan, Ini Pesan Terakhirnya

Sumber: TribunGayo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved