Berita Aceh Tengah Hari Ini

Kepala SMK se-Aceh Gelar Rakor di Takengon, Bahas Tata Kelola dan Revitalisasi Vokasional

Rakor Kepala SMK se-Aceh digelar 7–9 November 2025 di Hotel Renggali, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Penulis: Alga Mahate Ara | Editor: Sri Widya Rahma
Dokumen Dinas Pendidikan Aceh
RAKOR - Plt Kadisdik Aceh, Murthalamuddin memimpin langsung Rakor Kepala SMK se-Aceh di Hotel Renggali, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (08/11/2025). Seluruh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang  berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025), di Hotel Renggali, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. 
Ringkasan Berita:
  • Rakor Kepala SMK se-Aceh digelar 7–9 November 2025 di Hotel Renggali, Takengon, Aceh Tengah.
  • Dihadiri oleh Kabid Disdik Aceh, Kacabdisdik Wilayah, dan mitra industri, serta dibuka oleh Plt Kadisdik Aceh, Murthalamuddin SPd MSP.
  • Tujuan Rakor menyatukan persepsi dan mencari format ideal untuk membangun pendidikan vokasional di Aceh.
  • Kepala sekolah diminta menjadi penggerak perubahan, memperbaiki tata kelola, dan menyelesaikan persoalan di sekolah.

Laporan Wartawan Tribun Gayo Alga Mahate Ara | Aceh Tengah

TribunGayo.com, TAKENGON - Seluruh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Aceh menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang  berlangsung sejak Jumat (7/11/2025) hingga Minggu (9/11/2025), di Hotel Renggali, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah.

Pembukaan oleh Plt Kadisdik Aceh

Kegiatan yang dihadiri para Kepala Bidang (Kabid) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah dan mitra industri itu dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Plt Kadisdik) Aceh, Murthalamuddin SPd MSP, pada Sabtu (8/11/2025).

Ketua panitia pelaksana yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Aceh, Tarmidhi SST MSi, kepada TribunGayo.com, Minggu (9/11) melaporkan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan mencari format ideal dalam membangun pendidikan vokasional di Aceh.

“Kita berkumpul hari ini ingin mencari formasi dan menyamakan persepsi membangun pendidikan Aceh, khususnya bidang vokasi,” ujar Tarmidhi.

Ia juga menyampaikan, apresiasi kepada Kadisdik Aceh yang terus memberikan dukungan terhadap program revitalisasi pendidikan vokasional di berbagai kabupaten/kota.

Baca juga: MKKS-SMP Aceh Tengah Periode 2025-2027 Dilantik, Dorong Kolaborasi untuk Peningkatan Mutu Pendidikan

Peran Kepala Sekolah sebagai Penggerak Perubahan

Plt Kadisdik Aceh, menekankan pentingnya peran kepala sekolah dalam memperbaiki tata kelola pendidikan di satuan pendidikan masing-masing.

“Kepala sekolah harus mampu menjadi penggerak perubahan, memperbaiki tata kelola, dan menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di sekolah,” tegasnya.

Ditegaskannya lagi, tugas kepala SMK hanya satu yakni, menyiapkan siswa agar bisa bekerja.

Fokus Utama SMK: Lulusan Siap Kerja

Murthalmuddin menambahkan, bahwa tugas utama kepala SMK adalah memastikan lulusan siap bekerja dan memiliki daya saing.

Lebih lanjut Murthalamuddin mengingatkan, agar seluruh kepala SMK menanamkan pola pikir kewirausahaan kepada siswa sejak dini.

“Tanamkan dalam pikiran siswa apa yang harus saya lakukan agar melahirkan produk yang bisa saya jual dan saya dapat uang,” ungkap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Pidie itu.

Diharapkannya, Rakor ini juga menjadi ajang konsolidasi para Kepala SMK untuk memperkuat komitmen dalam menjalankan program-program pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.

"Dengan adanya kegiatan ini, supaya SMK di Aceh semakin siap menjadi lembaga pendidikan yang produktif, inovatif, dan berorientasi pada kemandirian ekonomi siswa," imbuh Murthalamuddin.

BLUD SMK Gagal Mandiri Selama Tiga Tahun akan Ditutup

Murthalamudin menuturkan, pentingnya kemandirian Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di SMK).

BLUD yang tidak mampu membiayai dirinya sendiri selama tiga tahun berturut-turut akan ditutup.

Menurutnya, kebijakan itu merupakan arahan langsung dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Muhammad Nasir Syamaun.

“Arahan Gubernur melalui Sekda Aceh, semua BLUD yang tidak mampu mencukupi dirinya sendiri setelah tiga tahun akan kita tutup. Jadi, kelola dengan baik dan manfaatkan potensi yang ada,” tegas Murthalamuddin.

Inovasi Produk Lokal sebagai Sumber Pendapatan

Plt Kadisdik Aceh mendorong SMK agar berani berinovasi dan mengembangkan produk lokal unggulan yang dapat menjadi sumber pendapatan sekolah. 

Ia mencontohkan, ide sederhana namun bernilai ekonomi tinggi, seperti bakso berbahan ikan untuk SMK yang berada di wilayah pesisir.

“Ke depan, kalau ada orang mau berjualan bakso goreng,  maka mereka bisa mengambil baksonya di SMK,” tandasnya.

Murthalamuddin mengungkapkan, begitu pun dengan SMK daerah lain, apakah itu kebun sawit dan sebagainya.

Ini dalam rangka menyongsong ketahanan pangan.

Baca juga: Ucapan Selamat Kepada Pj Bupati Gayo Lues dari MKKS SMA/SMK/SLB Gayo Lues

Pentingnya Komunikasi dan Kolaborasi Lintas Bidang

Murthalamudin menekankan, pentingnya membangun kebersamaan tanpa sekat dan komunikasi tanpa batas dalam memajukan pendidikan di Aceh.

“Saya bukan orang yang terlalu formal. Kalau ada masalah, sampaikan saja. Saya akan teruskan ke bidang-bidang terkait dan saya akan pantau langsung perkembangannya,” kata Murthalamuddin.

Dikatakannya, komunikasi yang cair dan kolaborasi lintas bidang menjadi kunci mempercepat perubahan di sektor pendidikan. 

“Tidak boleh skat-skat yang dapat menghambat akselerasi, dan upaya kita dalam membangun pendidikan Aceh yang berkualitas,” tegasnya lagi.

Murthalamuddin mengajak, seluruh kepala SMK untuk berani melakukan introspeksi terhadap kinerja masing-masing. 

Ditambahkannya, kita harus jujur menilai diri. Tidak ada yang sempurna, termasuk saya. Tapi yang penting, kita terus berbenah.

Kondisi Anomali Pendidikan Aceh Disorot

Dalam kesempatan itu, Plt Kadiadik Aceh menyoroti kondisi anomali pendidikan Aceh, dimana besarnya alokasi anggaran pendidikan Aceh belum sejalan dengan mutu pendidikan yang diharapkan. 

“Anggaran pendidikan kita besar, tapi rapor mutu masih rendah, bahkan kalah dari Maluku, Papua, dan Gorontalo. Ini menjadi tugas kita bersama untuk berbenah,” ungkapnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Aceh itu juga menegaskan, kembali esensi pendidikan, vokasi harus menyiapkan lulusan SMK yang benar-benar siap kerja.

“Tujuan kita satu, melahirkan peserta didik di SMK yang siap menghadapi dunia industri. Bapak dan ibu di lapanganlah yang paling tahu bagaimana mencapainya,” tutup Murthalamuddin. (*)

Baca juga: Siapkan Lulusan Sesuai Kebutuhan Industri Dunia Kerja, MKKS Gayo Lues Sosialisasi Kurikulum Merdeka

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved