TRIBUNGAYO.COM, SINGKIL – Gugusan Kepulauan Banyak dan Rawa di Aceh Singkil menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Namun, Kabupaten Aceh Singkil, tak hanya menawarkan wisata keindahan alam saja.
Tapi kabupaten di batas Samudera Hindia, juga memiliki wisata religi.
Saat berkunjung, peziarah bisa menginap di sekitar kompleks makam.
Karena selain tersedia tempat ibadah, juga ada fasilitas untuk peziarah.
Ada dua lokasi wisata yang selama ini rutin dikunjungi wisatawan lokal dan luar daerah tersebut.
Masing-masing makam Kilangan di Kecamatan Singkil dan kompleks makam Ali Fansuri ayahanda Syekh Abdurrauf As Singkily di Desa Tanjung Mas, Kecamatan Simpang Kanan.
Baca juga: Wisata Bener Meriah, Ini 11 Rekomendasi Destinasi Terpopuler di Bumi Sengeda, Yuk Jelajahi!
Makam Kilangan yang terletak di pinggir Sungai Singkil, sepanjang tahun dikunjungi ribuan peziarah asal Sumatera Barat.
Mereka merupakan murid Syekh Burhanudin Ulakan.
Burhanudin Ulakan adalah murid Syekh Abdurrauf penganut tarekat Syatariyah.
Peziarah meyakini kuburan berukuran panjang di Kilangan itu, merupakan makam dari Syekh Abdurrauf.
Saat berkunjung, peziarah bisa menginap di sekitar kompleks makam.
Karena selain tersedia tempat ibadah, juga ada fasilitas untuk peziarah.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, sejak bupati Dulmusrid, memberikan sambutan khusus kepada tamu.
Tradisi penyambutan terus berlangsung pada pemerintahan setelahnya.
Baca juga: Wisata Aceh Tengah, Ini Destinasi di Takengon yang Cocok untuk Ngadem Hadapi Suhu Panas El Nino
Lokasi wisata religi kedua adalah makam Ali Fansuri.
Wisatawan yang datang ke lokasi ini masih terbatas.
Hanya beberapa peziarah yang rutin mengunjungi.
Makam Ali Fansuri ayahanda Syekh Abdurrauf As Singkily di Desa Tanjung Mas, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil.
Saat ini, Pemkab Aceh Singkil telah membangun gapura di pintu menuju lokasi.
Selain makam Ali Fansuri, di lokasi itu juga terdapat makam ibunda Syekh Abdurrauf serta pengikut Ali Fansuri.
Dari Kota Singkil, makam Ali Fansuri dapat dijangkau sekitar 1,5 jam perjalanan darat.
Sampai di Lipat Kajang, dari jalan Nasional Singkil-Subulussalam, belok ke kiri.
Baca juga: Bener Meriah Bersama Lima Kabupaten/Kota Lainnya di Prediksi Hujan Mulai Selasa Besok
Selanjutnya terus masuk sampai di Desa Tanjung Mas, ada gapura di sebelah kanan.
Untuk menuju lokasi peziarah harus naik perahu yang disewakan warga lokal.
Hal itu karena makam berada di seberang sungai.(*)