Doa untuk Orang Tua

Kumpulan Doa untuk Orang Tua: Disertai Waktu Mustajab untuk Mengamalkannya

Penulis: Intan Mutia
Editor: Mawaddatul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kumpulan Doa untuk Orang Tua: Disertai Waktu Mustajab untuk Mengamalkannya.

Saat orang tua sakit ringan saja anak sudah akan merasa sangat sedih. Terlebih jika sakit yang dideritanya cukup berat.

Merawat dan mendoakan orang tua agar segera sembuh dan penyakitnya diangkat oleh Allah SWT adalah kewajiban untuk setiap anak.

Hal tersebut dikarenakan sakit yang diderita orang tua adalah atas izin Allah dan jika sembuh juga semata-mata karena izin dari Allah.

Berdoa merupakan langkah yang tepat untuk berinteraksi dengan Allah agar orang tua cepat sembuh.

Ada doa khusus yang bisa dipanjatkan kepada Allah SWT pada saat orang tua sedang sakit berat, yaitu:

اللَّهُمَّ اَحْيِنِي مَاكَا نَتِ الْحَيَاةُ خَيْرً الِّى وَتَوَ فَّنِى مَاكَا نَتْ الوَ فَاةُ خَيْرًا لِى

“Allahumma ahyini maa kaa natil khayatu khairalli, watawaf fanni adza kaanat aafaatu khiralli”

Artinya:“Ya Allah, Sembuhkanlah penyakitnya jika itu lebih baik baginya. Dan cabutlah nyawanya jika kematian itu lebih baik baginya.”

3. Doa Orang Tua Selama Hidup di Dunia

Sejak dari lahir, anak akan selalu berada di dekat orang tuanya. Dengan begitu, orang tua akan mudah menunjukkan rasa sayangnya melalui apapun yang dilakukan.

Setiap perbuatan orang tua kepada anaknya adalah untuk kebaikannya.

Sebagai seorang anak, juga harus memiliki rasa sayang yang besar dan tulus untuk Ibu dan Ayah. Oleh sebab itu, do’a untuk kedua orang tua ini harus diajarkan sejak dini.

Berdoa memang meminta kepada Allah SWT untuk bisa mendapatkan apa yang diinginkan.

Selain itu, dengan sering mendoakan kedua orang tua maka kedekatan anak bisa tumbuh dan bahkan aktivitas sehari-hari yang dilakukannya bisa bernilai pahala di hadapan Allah SWT.

Berikut adalah doa kepada kedua orang tua yang masih hidup, yaitu:

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

“Allahumma Fighfirlii Wa Liwaa Lidhayya Warham Humaa Kamaa Rabbayaa Nii Shaghiraa.”

Halaman
1234