Berita Nasional

Sanggar Dapunta Jakarta Persembahkan Samrah "Gurindam 12" di Bandung

Samrah “Gurindam 12” merupakan produksi keempat Dapunta tahun ini, dengan arahan Exan Zen sebagai sutradara.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Sri Widya Rahma
TRIBUNGAYO.COM
Sanggar Dapunta, kembali menghadirkan karya terbaiknya dalam pertunjukan Samrah “Gurindam 12” di Aula Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung. Pertunjukan ini akan berlangsung pada Jumat (22/11/2024). 

Laporan Fikar W.Eda | Jakarta

TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA - Sanggar Dapunta, kembali menghadirkan karya terbaiknya dalam pertunjukan Samrah “Gurindam 12” di Aula Perpustakaan Ajip Rosidi, Bandung.

Pertunjukan ini akan berlangsung pada Jumat (22/11/2024), 16.00 WIB, di Jalan Garut No. 2, Kacapiring, Batununggal, Bandung, Jawa Barat.

Ini merupakan kali kedua Dapunta tampil di Bandung sepanjang tahun 2024, setelah sebelumnya sukses menggelar kolaborasi seni di Universitas Pasundan pada bulan Juni.

Samrah “Gurindam 12” merupakan produksi keempat Dapunta tahun ini, dengan arahan Exan Zen sebagai sutradara.

Pertunjukan ini didukung oleh Dinas Kebudayaan Jakarta Utara.

Digelar di Perpustakaan Ajip Rosidi memiliki makna tersendiri, mengingat almarhum Ajip Rosidi adalah tokoh yang memperjuangkan eksistensi seni budaya.

Khususnya melalui Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM).

Dukungan dari keluarga Ajip Rosidi, khususnya Nundang Rundagi, memberi kesempatan istimewa bagi Dapunta untuk tampil di ruang warisan budaya ini.

Samrah adalah kesenian khas Betawi yang memadukan tonil, musik, dan tari.

Dalam versi Dapunta, Samrah dikemas dengan sentuhan kontemporer, menggabungkan Orkes Melayu, musik modern, dan elemen spiritual seperti dzikir dan nyanyian Gregorian.

Melalui Gurindam 12, karya monumental Raja Ali Haji, Dapunta menyampaikan pesan moral dan spiritual yang relevan hingga kini.

Gurindam 12 adalah puisi Melayu klasik karya Raja Ali Haji, seorang sastrawan dan pahlawan nasional.

Ditulis pada 1847 di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, karya ini mengandung nasehat moral tentang kehidupan, ibadah, dan nilai-nilai kemasyarakatan.

Dengan bahasa Melayu klasik yang sarat metafora, Gurindam 12 menjadi salah satu warisan sastra yang tak lekang oleh waktu.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved