Laporan Romadani | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Tim SAR, TNI/Polri, dan masyarakat setempat terus berjuang menghadapi medan berat demi mencari dua korban yang hilang akibat longsor di Kampung Uning Bertih, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, Jumat (10/1/2025).
Tim pencari harus berjalan kaki sejauh lima kilometer melewati jalan setapak dan medan curam dari pemukiman warga menuju lokasi longsor.
Sesampainya di lokasi, mereka bekerja menggunakan alat manual seperti cangkul untuk mencari korban, Abdul Hanif dan sepupunya Fajri.
Material longsor menutupi badan jalan hingga dasar sungai, memaksa tim membagi tugas.
Sebagian menyisir area badan jalan, sementara lainnya mencari di bawah material longsor dengan bantuan tali karena medan yang sangat curam.
“Kami mulai pencarian sejak kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB dan melanjutkan hari ini,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Bener Meriah, Anwar Sahdi, Jumat (10/1/2025).
Material longsor yang sampai ke aliran sungai menjadi tantangan besar bagi tim penyelamat.
Mereka harus bekerja ekstra hati-hati agar tidak tergelincir.
Selain itu, cuaca yang berubah-ubah dan potensi longsor susulan menjadi ancaman serius.
Longsor terjadi pada Rabu (9/1/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB, mengakibatkan Abdul Hanif, Fajri, serta keluarganya terjebak di kebun tempat mereka memetik kopi.
Warga sekitar turut bergabung dalam proses pencarian, menunjukkan solidaritas tinggi.
“Kami sangat berharap korban segera ditemukan, meski kondisinya sangat sulit,” ujar salah satu warga yang ikut membantu.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. (*)
Baca juga: BPBD Bener Meriah Siapkan Dapur Umum, Emak- emak Masak Bantu Tim Pencarian Korban Tertimbun Longsor
Baca juga: Pencarian Korban Tertimbun Longsor di Bener Meriah Kembali Dilanjutkan, Masih Secara Manual
Baca juga: Fakta-fakta Longsor di Bener Meriah, Dua Korban Tertimbun hingga Kini Belum Ditemukan