Harga Cabai

Bikin Emak-emak Gelisah, Harga Cabai Merah di Bener Meriah Masih Stagnan Rp 80.000 per Kilogram

Emak-emak pun harus memutar otak agar bisa memenuhi kebutuhan dapur lainnya saat berbelanja.

Penulis: Bustami | Editor: Sri Widya Rahma
TRIBUNGAYO.COM/BUSTAMI
HARGA CABAI - Pembeli sedang membeli kebutuhan dapur di pasar Mingguan Simpang Balek, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (14/9/2025). Sudah hampir dua minggu terakhir harga cabai melambung tinggi di wilayah Kabupaten Bener Meriah. 

Laporan Bustami | Bener Meriah

TRIBUNGAYO.COM,REDELONG - Sudah hampir dua minggu terakhir harga cabai melambung tinggi di wilayah Kabupaten Bener Meriah.

Emak-emak pun harus memutar otak agar bisa memenuhi kebutuhan dapur lainnya saat berbelanja.

Di Pasar Mingguan Simpang Balek Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah, Minggu (14/9/2025), harga cabai merah masih dibandrol di harga Rp 80.000 per kilogram (Kg).

Harga tercatat sudah bertahan dari harga cabai dua pekan lalu.

Diana Aulia salah satu ibu rumah tangga mengaku sangat kewalahan dengan melambungnya harga cabai ini, lantaran harus menyesuaikan dengan anggaran rumah tangga.

"Cabai masih bertahan, pusing kita cara belanjanya, dirumah pun anggota keluarga pada suka pedas, jadi terpaksa kalau 
sekarang belanjanya setengah kilogram saja untuk stok persedian," ujarnya kepada TribunGayo.com, Minggu (14/9/2025).

Maka ia berharap pemerintah agar segera dapat hadir dan mencari solusi untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok di tengah melemahnya ekonomi masyarakat.

"Ya harapan kami pemerintah hadir lah. Apalagi sekarang cari uang susah, kopi belum panen, sementara bahan pokok semakin mahal," keluh Diana.

Menurutnya, di pasar hari ini tak hanya cabai merah yang bertahan, tapi sejumlah bahan dapur lain juga ikut bertahan seperti bawang merah masih di harga Rp 45.000 per kg.

Kemudian cabai hijau masih di harga Rp 50.000 per kg, cabai rawit juga masih di harga Rp 50.000 per kg dan cabai nano Rp 55.000 per kg.

Marnik, satu diantara pedagang mengaku jika bertahannya harga sejumlah bahan dapur lantaran disebabkan minimnya pasokan barang, sementara permintaan masih tetap tinggi. 

"Barang kurang, sementara permintaan banyak, jadi harga ikut melambung," jelasnya.

Ia menuturkan pasokan cabai yang masuk ke Bener Meriah saat ini sebagian besar berasal dari Medan Sumatra Utara.

Hal tersebut lantaran diwilayah Kabupaten Bener Meriah saat ini masih dalam masa tanam.

Halaman
12
Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved