Berita Viral

6 Fakta Istri di Aceh Singkil Dicerai Suami Jelang Pelantikan PPPK hingga Viral di Media Sosial

Kisah memilukan datang dari Kabupaten Aceh Singkil, seorang ibu dua anak diceraikan suaminya hanya beberapa hari sebelum pelantikan PPPK.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Sri Widya Rahma
facebook Safitri Alshop Aceh
BERITA VIRAL - Kisah memilukan datang dari Aceh Singkil, seorang ibu dua anak bernama Melda Safitri (33) menjadi sorotan publik setelah mengungkap kisah pahit rumah tangganya yang kandas tepat sebelum sang suami dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

TribunGayo.com - Kisah memilukan datang dari Kabupaten Aceh Singkil, seorang ibu dua anak bernama Melda Safitri (33) menjadi sorotan publik setelah mengungkap kisah pahit rumah tangganya yang kandas tepat sebelum sang suami dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Fitri, sapaan akrabnya, selama ini dikenal sebagai sosok istri yang setia menemani suami berjuang di masa sulit. 

Namun, kebahagiaan yang diharapkan setelah bertahun-tahun berjuang bersama justru berubah menjadi duka. 

Ia diceraikan hanya beberapa hari sebelum pelantikan PPPK, momen yang seharusnya menjadi awal kehidupan baru mereka.

Kisah perjuangan sekaligus kesedihan Fitri viral di media sosial setelah videonya diunggah ke Facebook dan ditonton ratusan ribu kali. 

Warganet ramai menyoroti nasib perempuan yang telah berjuang dari nol namun ditinggalkan begitu saja setelah pasangannya meraih kesuksesan.

Untuk itu, simak enam fakta yang dirangkum TribunGayo.com berikut ini.

Kronologi Perceraian

Melansir dari Serambinews.com pada Rabu (22/10/2025, perceraian bermula dari pertengkaran kecil pada 14 Agustus 2025, ketika suaminya marah karena tidak ada lauk di rumah. 

Pertengkaran ini berujung kata-kata kasar yang dilontarkan suaminya dan melukai harga diri Fitri. 

"Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah," ujar Fitri yang dikutip TribunGayo.com.

Kemudian amarah suaminya terus berlanjut hingga keesokan harinya yang membuat Fitri merasa kesal.

Fitri kemudian membalas ucapan suami yang dinilai menyakitkan hatinya hingga terjadi ribut besar. 

"Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. 'Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih (nafkah) apa-apa, jadi apa yang saya masak?' Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus," ungkap fitri. 

Saat Fitri sedang mencuci piring, suaminya langsung mengucapkan kata cerai dan pergi membawa barangnya.

"Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya," ungkapnya.

Tiga hari setelah perceraian lisan, tepat pada 18 Agustus 2025, sang suami dilantik sebagai PPPK

Fitri menilai perceraian dilakukan karena sang suami ingin bebas menjelang jabatan baru, bukan semata-mata pertengkaran rumah tangga.

“Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga,” ujar Fitri.

Perjuangan Fitri Sebelum Perceraian

Sebelum perceraian, Fitri dikenal sebagai sosok istri yang setia dan berjuang bersama suami dari masa sulit. 

Ia membantu ekonomi keluarga dengan berjualan cabai, sayur, gorengan dan minuman seribu rupiah. 

Dari hasil jualan itu pula, Fitri menyiapkan pakaian pelantikan dan atribut Korpri untuk suaminya yang akan dilantik sebagai PPPK.

“Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan.

Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” tutur Fitri lirih.

Padahal, selama ini Fitri turut menopang kebutuhan keluarga tanpa banyak menuntut. 

Ia bahkan mengaku pernah tidak mendapat nafkah, tetapi tetap setia mendampingi suaminya dari nol hingga lulus seleksi PPPK.

Tidak Direstui Ibu Mertua

Jauh sebelum ini, Fitri mengungkap jika dulu pernikahannya memang sempat tidak direstui oleh ibu mertua. 

Bahkan setelah mereka menikah pada tahun 2020, mertua sering ikut campur.

"Sampai dulu suami saya itu pernah bantu saya cuci piring, pernah bantu saya menyuci. Itu dia bicarakan ke orang-orang. Seperti seorang tua tadi dia bicarakan ke tetangga-tetangga dia.

Dia bilang anak saya dibubudak-budak oleh dia, sama tetangga-tetangga. Dia suruh perempuan bantu. Awalnya saya diam, tapi lama-lama saya diinjak," timpalnya.

Saat ini, Fitri mengaku sangat kecewa. Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.

Fitri menegaskan bahwa dirinya tak berniat membuka aib rumah tangga. Ia hanya ingin menyuarakan bagaimana perjuangan seorang istri yang selama ini ikut berjuang membangun rumah tangga.

“Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, saya cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” tuturnya.

Viral di Media Sosial

Unggahan Fitri dan kisahnya kini menjadi perbincangan luas di media sosial. Banyak warganet yang menyampaikan empati dan mendukung ketegaran Fitri menghadapi ujian hidup tersebut.

“Hargai perempuan yang menemani dari nol. Jabatan dan pangkat tak dibawa mati,” tulis Fitri dalam salah satu postingannya yang kini banyak dikutip pengguna Facebook dan TikTok.

Komentar-komentar dukungan pun membanjiri unggahan tersebut.

“Fitri hebat, tetap tegar untuk anak-anak,” tulis seorang warganet.

“Semoga Allah ganti dengan kebahagiaan yang lebih baik,” tulis lainnya.

Upaya Hukum dan Perlindungan

Fitri mengaku sudah melapor ke sejumlah pihak terkait untuk mencari keadilan, namun hingga kini belum mendapat solusi.

“Saya sudah ke sana kemari, tidak ada hasil. Cuma dipandang sebelah mata,” katanya.

Gerakan Nasional Perlindungan Perempuan dan Anak (Germas PPA). Wakil Ketua Umum Germas PPA, Rica Parlina, menyatakan pihaknya siap memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada Fitri dan anak-anaknya.

“Untuk Ibu Fitri, kami siap mendampingi. Nanti Korwil Aceh Gernas PPA juga akan menemui langsung Ibu Fitri. Kami akan berjuang bersama AMSA dan pihak terkait agar suami Ibu Fitri mendapat pelajaran yang setimpal,” ujar Rica Parlina dalam unggahan video di Facebook resminya, Selasa (21/10/2025).

Rica menegaskan, Germas PPA menilai kasus seperti ini tidak hanya soal rumah tangga, tetapi juga menyangkut hak perempuan dan anak yang harus dilindungi oleh negara.

“Kami ingin memastikan Ibu Fitri dan anak-anaknya mendapatkan keadilan dan perlindungan. Tidak boleh ada lagi perempuan yang ditinggalkan setelah berjuang dari nol hanya karena pasangan merasa sudah mapan,” tambahnya.

Kondisi Fitri Sekarang

Setelah perceraian, Fitri bertahan hidup bersama dua anaknya di Aceh Selatan.

Fitri bersama dua anaknya kembali ke rumah orang tuanya.

Meski berat, ia mengaku berusaha tetap kuat demi anak-anak. (*)

(TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Baca juga: Viral, Warga Ramai-ramai Menyaksikan Kemunculan Seekor Harimau Sumatera di Jalan Gayo Lues

Sumber: TribunGayo
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved