Pecco Bagnaia Raih Kemenangan Manis di Sprint Race MotoGP Malaysia 2025

Tapi dia tidak mendapat feeling atau perasaan yang sama. Hanya saja cara timnya menemukan set-up cukup membantunya.

"Di Jepang, saya memiliki perasaan yang benar-benar luar biasa. Di sini, sejujurnya, agak kurang begitu, tetapi saya harus katakan bahwa tahun ini adalah salah satu yang pertama kalinya perubahan yang dilakukan telah membantu saya secara signifikan," jelasnya.

"Jadi, mungkin kami sudah menemukan arahnya. Tapi saya tidak mau membocorkan apa pun. Mari kita sikapi dengan sangat tenang; ada balapan lain besok dan itu akan sulit bagi ban," tambah rider berusia 28 tahun.

Bagnaia berhati-hati mengenai apa sebenarnya yang dilakukan Ducati pada motor GP25 miliknya, tetapi ia mencatat bahwa itu adalah sesuatu yang pernah dicoba oleh timnya di masa lalu namun kurang berhasil.

"Itu adalah sesuatu yang tidak terlalu banyak membantu di masa lalu. Kami mencobanya beberapa kali, tetapi tidak membantu. Tahun ini, masalahnya adalah saat masuk dengan rem dan mendapatkan cengkeraman saat menarik gas," ungkap Bagnaia.

"Motor cenderung terdorong dan melebar, dan sulit untuk dipahami karena ini bukan berasal dari cengkeraman ban belakang, melainkan motor cenderung terangkat."

"Hari ini kami membuat perubahan ini yang membantu saya dengan masalah itu. Saya tidak akan mengatakan apa itu, juga karena saya tidak tahu segalanya dengan sempurna, tetapi itu cukup membantu," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita di Balik Pecco Bagnaia Menang Sprint Race Malaysia, FB63: Saya Tidak Tahu Penyebabnya