Pencoretan Dio dan Malizi Jadi Bukti Tak Ada Pemain Titipan di Timnas Voli Putra Indonesia

TRIBUNGAYO.COM - Pencoretan dua pemain bintang, Dio Zulfikri dan Muhammad Malizi, dari skuad Timnas Voli Putra Indonesia untuk SEA Games 2025 menegaskan bahwa tidak ada pemain titipan dalam tim asuhan pelatih asal China, Jeff Jiang Jie.

Isu pemain titipan memang kerap mencuat di kalangan volimania Tanah Air setiap kali Timnas Indonesia tampil di ajang internasional. 

Rumor itu semakin kuat karena dominasi pemain dari klub LavAni dalam skuad nasional. 

Terlebih, Jeff Jiang Jie sendiri pernah menjadi bagian dari LavAni di ajang Proliga 2022, sehingga publik mencurigai adanya keberpihakan dalam pemilihan pemain.

Respon Asisten Pelatih

Menanggapi hal tersebut, asisten pelatih Timnas Voli Putra Indonesia, Erwin Rusni, menegaskan bahwa seluruh keputusan pemilihan pemain murni berdasarkan pertimbangan teknis dan kebutuhan tim, bukan faktor eksternal.

“Kalau Dio (dicoret), itu murni keputusan pelatih Jeff Jiang Jie,” ujar Erwin kepada Tribunnews, Selasa (11/11/2025). 

“Coach Jeff ingin suasana baru dalam tim. Dio sudah lama langganan timnas, jadi lawan pasti sudah memahami pola dan cara mainnya.”

Erwin menambahkan, staf pelatih hanya memberikan masukan tentang kelebihan dan kekurangan setiap pemain sebelum keputusan akhir ditetapkan. 

Ia menegaskan, hal ini menunjukkan bahwa pelatih benar-benar fokus pada performa dan keseimbangan tim.

Rekam Jejak 2 Pemain

Sebagai catatan, Dio Zulfikri merupakan pemain senior yang sudah membela Indonesia sejak SEA Games 2017 dan tampil di berbagai ajang bergengsi, termasuk Kejuaraan Asia. 

"Kalau regenerasi itu tetep harus jalan, yang jelas coach Jeff ingin ada suasana baru dalam permainan."

Posisi setter utama Timnas Voli Putra Indonesia yang biasanya disegel Dio, kini diperebutkan Jasen Natanael Kilanta dari Pasundan dan tosser Indomaret Sidoarjo, Alfin Daniel Pratama.

Tidak hanya Dio Zulfikri, penggawa LavAni yang jadi andalan timnas di beberapa tahun terakhir, Muhammad Malizi (middle blocker) juga dicoret.

"Malizi juga dicoret mutlak keputusan pelatih. Faktornya kepada performa, harus diakui Malizi mengalami penurunan kecepatan karena sudah tidak muda lagi."

"Sebagai gantinya Daffa masuk, itu juga permintaan coach Jeff. Dia sempat masuk timnas untuk SEA Games Vietnam." sambung Erwin Rusni.

Tidak Ada Pemain Titipan

Erwin Rusni menambahkan bahwa tidak ada pemain titipan di skuad Timnas Voli Putra Indonesia.

Jika ada banyak pemain LavAni yang banyak memperkuat timnas, murni karena kualitas permainan mereka. 

"Saya tidak suka dengan banyaknya anggapan netizen ada pemain titipan di timnas, sama sekali tidak ada. Kalau LavAni banyak memiliki pemain di timnas, itu murni karena kualitas," tegas Erwin Rusni.

Penegasan Erwin Rusni bukannya tanpa alasan. Sebab selain LavAni memiliki akademi sebagai pembibitan pemain muda, konsistensi mereka di Proliga dan Livoli Divisi Utama sangat terlihat jelas.

Sejak debut di Proliga 2022, LavAni selalu menggapai laga final hingga edisi 2025. Bahkan tim voli putra milik Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini berhasil menjuarai Proliga edisi 2022 dan 2023.

Dominasi satu tim di timnas bukan kali pertama. Ambil contoh Surabaya Samator, yang pernah mendominasi skuad Timnas Voli Putra Indonesia.

Sebut saja Rivan Nurmulki, Rendy Tamamilang, Nizar Zulfikar, dan Yudha Mardiansyah Putra, merupakan kuartet jebolan Samator yang sempat menjadi tulang punggung Timnas Voli Putra Indonesia.

Hal yang sama juga berlaku bagi LavAni, di mana konsistensi performa dan pembibitan pemain muda membuat mereka dominan di skuad Timnas Voli Indonesia saat ini.

Terlepas dari itu, Timnas Voli Putra Indonesia yang bermaterikan 14 pemain akan berlaga di SEA Games 2025 Thailand pada awal Desember nanti. Rivan Nurmulki cs diharapkan bisa mempertahankan keping medali emas yang diraih dalam tiga edisi terakhir penyelanggaraan SEA Games.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com