Makanan Khas Gayo
Mengenal Cecah Reraya Makanan Khas Gayo yang Mulai Punah, Berikut Proses Pengolahannya
Satu diantara makanan khas dan wajib ada saat lebaran yaitu Cecah. Cecah merupakan salah satu kuliner Gayo yang banyak diminati di kalangan suku gayo
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Mengenal Cecah Reraya Makanan Khas Gayo yang Mulai Punah, Berikut Proses Pengolahannya
TRIBUNGAYO.COM - Hari Raya menjadi momen berkumpul bersama keluarga, dan hal yang paling dirindukan itu tentu saja makanan khas Lebaran.
Setiap daerah juga pastinya memiliki makanan khas dan wajib ada saat Lebaran. Hal ini perlu dilestarikan dan dikenalkan ke anak cucu.
Satu diantara makanan khas dan wajib ada saat lebaran yaitu Cecah.
Cecah merupakan salah satu kuliner Gayo yang banyak diminati di kalangan suku gayo.
Baca juga: Lepat Jadi Menu Wajib Masyarakat Suku Gayo Saat Idul Adha
Suku gayo adalah suku yang menempati dataran tinggi di provinsi Aceh yang meliputi kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan beberapa kecamatan di Aceh Timur.
Cecah merupakan makanan yang tidak dimasak.
Dan cecah ini memiliki berbagai variasi antaranya cecah angur, cecah menet, cecah bajik dan cecah reraya.
Cecah reraya merupakan makanan wajib suku gayo saat Hari Raya, karena cecah ini hanya dihidangkan saat Lebaran.
Jika Anda bersilaturahmi ke rumah orang gayo, maka Anda akan menemukan cecah reraya ini.
Baca juga: Lepat Gayo Bisa Tahan Hingga Satu Bulan Dikonsumsi, Makin Dipanaskan Semakin Enak
Dilansir dari wacana.org “Dulu kalau reraya (hari raya) lepat, peyek, cecah reraya gak pernah tinggal. Kalau rumah orang gayo pasti ada,” kata Inen Bohari.
Cecah reraya biasanya terbuat dari kulit kerbau, hati kerbau, otak kerbau, dan jeroan.
Makanan ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan empan yang memiliki rasa getir mampu menghangatkan tubuh dengan hawa sejuk dataran tinggi Tanah Gayo.
Tetapi cecah reraya ini sudah mulai langka, dan sangat sulit ditemukan saat ini.
Masyarakat gayo kini tidak menghidangkan lagi cecah reraya saat Hari Raya.
Baca juga: Catat, 5-7 Agustus 2022 Ada Festival Kuliner di Banda Aceh, Masuk Top 10 Event Kemenparekraf
Bahkan, banyak dari generasi gayo saat ini tidak mengenal lagi cecah reraya.
Melansir dari wacana.org salah satu alasan mengapa cecah reraya ini sudah jarang dihidangkan saat Lebaran karena sulit mendapatkan bahan-bahan untuk membuat cecah.
Seperti kayu wing yang tidak tersedia di pasaran, bahan yang berasal dari kerbau yang sulit didapat serta cukup mahal.
Kebiasaan memotong kerbau saat meugang juga telah punah. Masyarakat gayo lebih suka mengadakan meugang di rumah masing-masing.
Baca juga: Petukel Menu Khas Daerah Gayo yang Wajib Dicoba
Bengi, wanita suku Gayo asli yang baru menikah mengaku tidak pernah membuat cecah reraya.
Menurutnya membuat cecah reraya cukup sulit. Terlebih membakar kulit kerbau yang harus menggunakan api unggun.
Karena tidak banyak lagi masyarakat gayo yang membuat cecah reraya, akibatnya generasi muda gayo tidak mengetahui cara membuat cecah ini.
Bahkan, sebagian besar belum pernah mencobanya. Hal ini juga dapat menjadi salah satu pemicu semakin langkanya makanan ini.
Nah, untuk Anda generasi gayo yang ingin mengenal dan mengetahui cara membuat cecah ini dan bahan apa saja yang dibutuhkan. Berikut ulasannya:
Bahan Cecah Reraya
Melansir dari akun youtube Musara Gayo TV adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah
- Daging sapi atau kerbau, termasuk kulit, paru-paru, hati, limpa, jantung.
- Kulit kayu wing
- Kelapa gongseng
- Lengkuas
- Merica
- Ketumbar
- Serai
- Jahe
- Kunyit
- Bawang merah dan bawang putih
- Jeruk nipis
- Garam
- Daun salam
- Daun jeruk
Cara Memasak
Rebus terlebih dahulu daging sapi atau kerbau, termasuk kulit, paru-paru, hati, limpa, jantung ke dalam air mendidih yang sudah dimasukkan daun salam 2 lembar, daun jeruk 2 lembar, jahe satu ruas jari.
Kemudian bawang putih satu siung yang telah dihaluskan dan jangan lupa untuk menambahkan garam.
Bumbu Halus
Lada 2 sendok makan
Ketumbar 2 setengah sendok makan
Serai 5 batang
Lengkuas satu batang
Kunyit 2 batang
Bawang putih 6 siung
Bawang merah 14 siung
Kelapa gongseng 4 ons
Kayu wing yang sudah diparut satu genggam
Jeruk nipis 2 buah
Campurkan semua bahan tersebut untuk dihaluskan menggunakan blender dengan ditambahkan air matang.
Kemudian panaskan sesaat, ini merupakan pilihan menurut selera karena pada dasarnya bumbu halus cecah ini tidak perlu di panaskan.
Langkah selanjutnya, campurkan bumbu halus cecah yang sudah di blender dengan daging yang sudah direbus tadi.
Untuk dagingnya Anda potong-potong dadu terlebih dahulu sebelum dicampurkan.
Kemudian masukkan garam, kelapa gongseng, dan Kemudian dicampur dengan air perasan kayu wing atau tingkem.
Nah, cecah reraya siap dihidangkan dan dinikmati saat berkumpul bersama keluarga
Untuk informasi cecah ini memiliki beberapa nama di daerah Gayo, ada yang menyebutnya cecah dengke, cecah kekulit dan cecah reraya. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)