Kesehatan
Kopi Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Koroner, Tapi Apakah Semua Orang Cocok Minum Kopi?
Meminum kopi juga baik untuk kesehatan, karena kopi merupakan antioksidan yang baik sehingga dapat menjaga jantung dengan cara antioksidan tersebut.
Kopi Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Koroner, Tapi Apakah Semua Orang Cocok Minum Kopi?
TRIBUNGAYO.COM - Sebagian besar orang terutama laki-laki suka mengkonsumsi kopi, terutama ketika sedang bekerja atau duduk santai.
Meminum kopi juga baik untuk kesehatan, karena kopi merupakan antioksidan yang baik sehingga dapat menjaga jantung dengan cara antioksidan tersebut.
Dengan begitu, mampu menurunkan risiko kematian dan terserang penyakit jantung koroner.
Namun, apakah semua orang cocok minum kopi?
Dokter Mega Febrianora SpJp FIHA FAPS menyampaikan apabila setelah mengonsumsi kopi menimbulkan reaksi tidak nyaman.
Baca juga: Waspadai Sakit Kepala yang Terjadi Secara Terus-menerus
Maka itu bisa menjadi pertanda bahwa orang tersebut tidak cocok mengonsumsi kopi.
Diantaranya insomnia mencapai 12 jam dan sering ke kamar mandi.
"Jadi kita harus melihat dahulu nih, respon tubuh kita cocok atau tidak sama kopi," ucap Mega.
Selain hal di atas, setelah mengonsumsi kopi tak jarang membuat jantung serasa berdetak lebih cepat.
Hal ini terkadang membuat seseorang merasa khawatir atas risiko pasca minum kopi.
Mega mengatakan bahwa jantung berdebar adalah efek samping minum kopi.
Baca juga: Fajar, Anak Muda Gayo di Jakarta, Kembangkan Penjualan Kopi Secara Online
Dalam hitungan heart rate yang normal ialah 60 sampai 100 kali per menit (tanpa melakukan aktivitas padat atau berolahraga).
Seharusnya setelah mengonsumsi kopi heart rate tak boleh lebih dari angka di atas.
Namun bila ditemukan heart rate lebih dari 100 kali per menit maka bisa dilakukan evaluasi.
Bisa jadi jenis kopi yang diminum tidak cocok.
Takaran Mengonsumsi Kopi
Kini minuman kopi banyak dikonsumsi bukan hanya oleh orang tua saja namun juga para usia muda.
Meski sudah menjadi tren, ada baiknya untuk membatasi jumlah kopi yang diminum setiap harinya.
Baca juga: Apakah Anda Penikmat Kopi? Yuk, Kenal Lebih Dekat dengan Robusta dan Arabika
Berdasarkan penuturan Mega, dalam takaran mengonsumsi kopi perlu memperhatikan jumlah cup (cangkir kecil).
Dalam takarannya 1 cangkir kecil teh berkisar 8 ons atau 235 ml.
Negara Amerika mengatakan mengonsumsi kopi sebanyak 3 hingga 5 cup saja sudah baik.
Sementara Eropa lebih ringan setengah sampai 3 cup.
Dalam waktu mengonsumsi, tidak ada aturan baku yang perlu ditaati.
Maka dari aturan di atas, ditarik kesimpulan tidak dianjurkan mengonsumsi kopi lebih dari 5 cup per hari.
Baca juga: Lebih Menjanjikan di Pasar Internasional, Dua Desa di Bener Meriah Pilih Tanam Kopi Jenis Arabika
Hal ini berlaku bagi seluruh dunia, termasuk wilayah Indonesia.
"Pokonya disarankannya 5 cup saja, jangan lebih," papar Mega.
Kopi Antioksidan yang Baik
Dokter Mega menyebutkan bahwa kopi merupakan antioksidan yang baik.
Karena hal ini bisa membuat kopi dapat menjaga jantung dengan cara antioksidan tersebut.
Sehingga mampu menurunkan risiko kematian dan terserang penyakit jantung koroner.
Pasalnya penyakit jantung koroner disebabkan oleh lemak.

Adanya antioksidan mampu menurunkan pembentukan lemak tersebut.
"Cuma dalam proses pembentukan lemak ada proses oksidatif yang berperan, sehingga dengan antioksidan yang dikasih mampu menurunkan risiko pembentukan lemak tersebut," kata Mega dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Hal lainnya, jika mengalami serangan jantung akhirnya bisa berdampak pada gagal jantung dan gangguan irama jantung.
Maka adanya mekanisme antioksidan dari kopi ini dapat menjaga jantung.
Kopi Bisa Bikin Asam Lambung Naik
Meski kopi dapat bermanfaat sebagai antioksidan dan melindungi jantung, namun konsumsi kopi memang bisa membuat asam lambung naik.
Lantaran pada kopi terkandung zat asam yang disinyalir dapat berbenturan dengan lambung.
Disebutkan Mega, lambung akan menjadi lebih sensitif jika bertemu dengan keadaan asam.
Bila sudah demikian akan menyebabkan lambung mengalami iritasi akhirnya terjadilah asam lambung naik.
Meski begitu tak semua orang akan merasakan asam lambung naik setelah konsumsi kopi.
Mengingat banyak orang juga yang tak merasakan efek samping apapun setelah konsumsi kopi.
"Banyak juga kok yang minum kopi biasa saja," ucap Mega.
Penjelasan dr Mega Febrianora SpJp FIHA FAPS ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunhealth.com dengan judul Kopi Merupakan Antioksidan yang Baik, Dokter: Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Koroner