Kebudayaan

Ini Dia 13 Motif, Filosofi dan Makna Kerawang Gayo dalam Kain Adat "Upuh Ulen-Ulen"

Masyarakat Gayo memiliki kain adat disebut Upuh Ulen-Ulen. Memiliki dasar hitam dan permukaan dihiasi dengan beraneka motif yang dikenal kerawan Gayo

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
For TribunGayo.com
"Upuh Ulen-Ulen" dijadikan hiasan pelaminan. 

Makna: melambangkan demokrasi dalam mencari kebenaran, mengambil keputusan dan dilaksanakan penuh tanggungjawab.

Baca juga: Bupati Aceh Tengah Sebut Motif Kerawang Gayo Ditemukan di Sejumlah Negara Hingga Vietnam

4. Mata Ni Lo

Filosofi: mupestak pejer, mubiner mata ni lao, ulen beganti ulen, lao beganti lao. Tarlo si pitu, ketike si lime, langkah rezeki, petemun maut. Lao tulu lao, ingi tulu ingi.

Makna: melambangkan sumber kehidupan segala mahluk. Syukur atas nikmat, sabar atas bala. Hubungan Minallah dan minannas, dan dengan alam lingkungan.

5. Peger

Filosofi: emas berpuro, koro beruwer, teluk mepenimen, penyangkulen mubelide. Dagang mutenelen, perahu musakaten.

Makna: masyarakat berada dalam ketaatan adat dan Syariat Islam. Berada di luar itu, tidak peroleh perlindungan.

6. Pucuk Ni Tuis

Filosofi: kucak berkaul, konon bernaru, warus berwajib, sinte berluah.

Makna: motivasi dan pendidikan bagi generasi penerus. 

Baca juga: Wandi Gayo Pakai Syal Kerawang Gayo dan Diiringi "Serudang Mango" di Ajang Olahraga One Pride MMA 

7. Puter Tali Tige

Filosofi: idung bertetunung, tali puter Tige, ari berbemulo.

Makna: Saling menyokong dan mendukung terhadap kebaikan dan kebenaran.

8. Rante

Filosofi: ratip musara anguk, nyawa musara peluk, alang tulung beret Berbantu, Tuah berpapah, bahgie bertona.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved