Aceh Tengah
Wandi Gayo Petarung MMA Terpaksa Naik Bus ke Takengon, Ternyata Ini Penyebabnya
Selama ini Bandara Rembele hanya dilayani penerbangan sepekan dua kali adalah hari Rabu dan Minggu menggunakan maskapai Wings Air
Adi Bale juga menjabat Reje Hakim Bale Bujang menyatakan rasa bangga dengan putra daerah asal Gayo meraih prestasi di tingkat nasional.
"Wajar kita menyambutnya, prestasi dia membanggakan masyarakat Aceh Tengah," katanya.
Seperti diberitakan, Wandi Gayo, petarung One Pride MMA akan naik bus umum dari Medan menuju Takengon, Aceh Tengah, Minggu (31/7/2022) malam.
Baca juga: Wandi Gayo Petarung MMA Naik Bus dari Garut ke Jakarta, Minggu Siang Tiba di Bandara Rembele
Peralihan ini terjadi karena Wandi Gayo tertinggal pesawat dan tidak bisa terbang ke Rembele seperti yang dijadwalkan sebelumnya.
Wandi dijadwalkan terbang kembali dari Jakarta ke Kualanamu pada Pukul 14.00 WIB dan tiba di Kualanamu 16.00 WIB.
Selanjutnya malamnya langsung menuju Takengon dan diperkirakan tiba esoknya.
"Mohon maaf sebesar-besarnya, sebab saya dengar keluarga, kerabat, Reje Kuyun dan semuanya sudah siap menjemput ke Rembele," kata Wandi Gayo yang sudah berada di Cengkareng, Minggu (31/7/2022).
Wandi Gayo sebelumnya dilaporkan ketinggalan pesawat di Cengkareng.
Informasi ini disampaikan Wandi Gayo kepada TribunGayo.
Baca juga: Mengenal Bahasa Gayo, Bahasa Suku Terbesar Kedua di Aceh
Pesawat yang menerbangkan Wandi Gayo ke Kualanamu terjadwal pada pukul 08.00 WIB, dan penumpang seharusnya sudah chek ini paling lambat satu jam sebelum keberangkatan.
"Saya sudah dalam antrian di meja chek in di Cengkareng, tapi kemudian dinyatakan tutup," kata Wandi Gayo memberi kabar.
Wandi Gayo pulang kampung ke Aceh Tengah dari Cengkareng ke Rembele melalui Kualanamu.
"Akibat ketinggalan pesawat, tiket dinyatakan hangus," katanya.
Kabar mengenai Wandi tertinggal pesawat juga diinformasikan Reje Kuyun Yasir Arafat.
Wandi Gayo lahir di Kampung Kuyun, Kecamatan Celala Aceh Tengah, 9 Desember 1997.
Baca juga: Satu Cafe di Objek Wisata Pantan Terong, Takengon, Aceh Tengah Hangus Terbakar
Ia memiliki tinggi badan 170 cm, berat badan 61 Kg. Ayahnya bernama Ansari Nosar dan ibu Silawati.
Kedua orang tuanya sampai sekarang tinggal di Kampung Kuyun, berprofesi sebagai petani.(*)