Berita Aceh
Anggota DPR RI, Salim Fakhry: Project BCCPGLE - KfW Alternatif untuk Pemulihan Ekosistem Hutan TNGL
Program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan iklim di kawasan ekosistem Gunung Leuser dalam hutan TNGL di Aceh Tenggara dan Gayo Lues
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
Laporan Asnawi Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Anggota Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar, M Salim Fakhry SE MM mengatakan, program Biodiversity Conservation and Climate Protection in The Gunung Leuser Ecosystem (BCCPGLE).
Atau program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan iklim di kawasan ekosistem Gunung Leuser dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Aceh.
"Project ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW)
Dengan Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ujar Salim Fakhri saat mengunjungi Kebun Bibit Pemulihan Ekosistem (KBPE) di Desa Rambung Teldak, Minggu (7/8/2022).
Dikatakan Salim Fakhry yang juga Ketua DPD Golkar Aceh Tenggara, bahwa project BCCPGLE atau program konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan iklim di kawasan ekosistem Gunung Leuser dalam kawasan hutan TNGL khususnya di Agara dan Gayo Lues.
Itu diyakini sangat bermanfaat untuk masyarakat khususnya kelompok tani hutan konservasi (KTHK) yang dijadikan sebagai pilot projects.
Baca juga: Minta Pemerintah Serius Tangani Kasus PMK, Anggota Komisi IV DPR RI : Jangan Rugikan Peternak
Program tersebut harus berjalan dengan sebaik -baiknya dan dapat diawasi semua komponen masyarakat.
"Saya mendukung kegiatan project pemulihan konservasi dan iklim di kawasan TNGL tersebut dan hendak program ini dapat terlaksana secara berkelanjutan atau continue.
Karena program BCCPGLE diyakini alternatif tepat untuk pemulihan ekosistem yang ada di kawasan hutan TNGL," katanya.
Selian itu project tersebut, juga dapat membantu perekonomian masyarakat khususnya KTHK, dengan mekanisme hampir semua kegiatan mengikutsertakan dan melibatkan petani.
Atau masyarakat yang dijadikan sebagai pilot projects dan mereka ada mendapatkan upah melalui hari orang kerja (HOK) yang dikelola langsung oleh masyarakat.
Baca juga: Anggota DPR RI Bersama Pj Gubernur Aceh Temui Menteri Pertanian RI, Ini Respon Yasin Limpo
Sementara itu, Kepala Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah, Julbahri mengungkapkan, saat ini kehadiran program BCCPGLE sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desanya.
Program ini langsung melibatkan masyarakat dalam tahapan pembibitan, penanaman, hingga pendistribusian bibit.
"Ditambah lagi, adanya peningkatan kapasitas masyarakat melalui sekolah lapang serta FGD, PRA/ PLUP," kata Julbahri.