Sejarah Aceh
Jenderal Sudirman Pernah Mengirim Pesanan Obat Melalui Radio Rimba Raya
Peran Radio Rimba Raya bukan hanya radio melawan propaganda Belanda. Jenderal Sudirman pernah mengirim pesanan obat melalui Radio Rimba Raya
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
TRIBUNGAYO.COM, JAKARTA--- Peran Radio Rimba Raya bukan hanya radio melawan propaganda Belanda.
Melainkan juga Jenderal Sudirman pernah mengirim pesanan obat melalui Radio Rimba Raya.
Hal ini diceritakan peneliti sejarah Radio Rimba Raya dan Sutradara Radio Rimba Raya, Ikmal Gopi,
dalam seminar Aceh Daerah Modal yang diselenggarakan Taman Iskandar Muda Jakarta, Sabtu (13/8/2022).
Peristiwa pesanan obat Jenderal Sudirman ini terjadi pada Juni 1949.
Ketika itu sang jenderal sudah kembali ke Yogyakarta setelah melakukan perlawanan gerilya.
Baca juga: Taman Iskandar Muda Gelar Seminar Aceh Daerah Modal, Pemateri dari Profesor Hingga Panglima TNI
Sang jenderal membutuhkan obat untuk penyakit yang dideritanya.
"Jenderal Sudirman memesan obat lewat perantaraan Radio Rimba Raya, satu-satunya radio yang terus mengudara," kata Ikmal Gopi.
Jenderal Sudirman menyampaikan terima kasih atas kiriman obat tersebut kepada seorang dokter di Koetaradja,
sekarang Banda Aceh.
Ikmal mendapatkan cerita ini dari sejarawan Aceh TA Talsya yang diwawancarai Ikmal saat pembuatan film dokumenter Radio Rimba Raya.
"Surat terima kasih dari Jenderal Sudirman terdokumentasikan dengan baik," kata Ikmal Gopi.
Baca juga: Kenapa Aceh Disebut Soekarno Daerah Modal ? Dibahas Tokoh Aceh dan Nasional dalam Seminar HUT RI
Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM) Jakarta mengadakan seminar secara hybrid (luring terbatas dan virtual) dengan
tema “Aceh Daerah Modal, Semangati Jiwa Saudagar Generasi Penerus.”
Ketua Taman Iskandar Muda Surya Darma dalam pengantarnya mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati
HUT Ke 77 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022.
Juga memperingati HUT Ke 72 Perkumpulan Taman Iskandar Muda, pada 24 Agustus 2022.
Baca juga: Presiden Soekarno Tak Mau Makam Malam Saat ke Aceh, Ngambek Belum Ada Kepastian Dana Beli Pesawat
Surya Darma, mengatakan seminar dimaksudkan juga menyebarkan pengetahuan sejarah kenapa Aceh
disebut sebagai daerah modal oleh Presiden Soekarno.
"Banyak warga masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Aceh yang tidak memahami persis kenapa Aceh disebut Daerah
Modal," kata Surya Darma.
Para pembicara Dr Abdul Latief, tokoh Aceh yang pernah menjabat Menteri Tenaga Kerja di era Presiden Soeharto,
Pakar komunikasi Prof Bachtiar Aly.
Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, yang semula dijadwalkan bicara "Garuda Indonesia dari Rakyat Aceh Menuju Global"
ternyata tak bisa hadir.
Baca juga: Abdul Latief Menteri Era Soeharto: Orang Aceh Cerdas dan Berani, Tapi Pemimpinnya Tidak Bersatu
Pemateri lainnya Rektor USK Prof Dr Ir Marwan IPU, pengamat sosial politik Dr Fachry Ali MA, Ikmal RRR, Prof Dr
Mujiburrahman MAg. (Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh).
Dr Ahmad Farhan Hamid (Wakil Ketua MPRRI Periode 2009-2014),
Kemudian ada Dr Mustafa Abubakar, dan Bupati Aceh Sabela Abubakar.
Para penanggap Dr Ahmad Farhan Hamid (Wakil Ketua MPRRI Periode 2009-2014), Nasir Djamil, Sulaiman AB.
Moderator Dr Unainah Wahid dan Murizal Hamzah.(*)