Polisi Tembak Polisi
TKP di Rumah Pejabat Polri, Mahfud : Kasus Brigadir J Tak Dibuka Secara Terang Negara Akan Hancur
Mahfud MD mengatakan negara akan hancur apabila kasus pembunuhan Brigadir J tak dibuka secara terang-benderang.
TRIBUNGAYO.COM - Pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, motifnya hingga kini masih misteri.
Publik terus menunggu perkembangan terkait pengungkapan motif pembunuhan Brigadir J.
Memang dalam kasus pembunuhan Brigadir J telah ditetapkan empat tersangka, salah satunya adalah Irjen Ferdy Sambo.
Kemudian tersangka lain Bripka Ricky Rizal (RR), Richard Eliezer Bharada E atau Richard Eliezer dan seorang ART bernama Kuat Ma'ruf (KM).
Terkait kasus ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan negara akan hancur apabila kasus pembunuhan Brigadir J tak dibuka secara terang-benderang.
Terlebih, peristiwa pembunuhan ini terjadi di kediaman perwira tinggi Polri.
Baca juga: Ferdy Sambo Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Netizen Ramai-Ramai Ucapkan “Terimakasih Pak Kapolri”
Baca juga: Apa Motif Brigadir Yosua Dibunuh? Ini Kata Mahfud MD, Kapolri dan Pengacara Irjen Ferdy Sambo
Mahfud menyebutkan bahwa Polri mempunyai ribuan satuan kerja di seluruh Indonesia.
Dari ribuan satuan kerja itu, kata Mahfud, 100.000 pengamanan dilakukan Polri setiap harinya.
Lalu ada satu kasus gini (pembunuhan Brigadir J) masa enggak bisa dibuka, wong (orang) yang ratusan ribu aja diamankan, diselesaikan dengan baik,” ungkap Mahfud.
Karena itu, Mahfud menyatakan bahwa kasus ini penting bagi pemerintah.

Sebab, penyelesaian kasus pembunuhan Brigadir J juga menyangkut kepercayaan publik terhadap Polri.
“Ya sangat penting (bagi pemerintah) karena menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” ujar Mahfud.
Mahfud juga menuturkan, penetapan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo sebagai tersangka juga tak lepas karena adanya tekanan dari Presiden Joko Widodo dan masyarakat.
Baca juga: Ferdy Sambo Minta Maaf ke Institusi Polri Soal Kematian Brigadir Yosua, Akui Pembunuhan karena Emosi
Terlepas adanya tekanan tersebut, Mahfud mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mempunyai keinginan untuk membuka kasus ini dengan baik.
“Tetapi itu perlu dukungan politik dari kita. Karena kita tahu banyak masalahnya, ada ranjau-ranjaunya di dalam sehingga Pak Presiden mengatakan selesaikan dengan tuntas, dengan transparan,” ucap Mahfud.