Hari Kemerdekaan RI
HUSEIN MUTAHAR, Sosok yang Dikenal dengan Sebutan Bapak Paskibraka
Husein Mutahar, merupakan nama yang sangat popular sebagai komponis musik Indonesia. dan ia juga yang telah menciptakan lagu 17 Agustus 1945.
Penulis: Magang | Editor: Rizwan
TRIBUNGAYO.COM – Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus selalu peran andil anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari pusat hingga daerah.
Tentu, asal usul Paskibraka banyak yang ingin mengetahuinya.
Yuk simak penjelasan profilnya di bawah ini,
Sayyid Muhamad Husein bin Salim Bin Ahmad Bin Salim bin Ahmad Al-Muthahar atau kerap disebut dengan sebutan Husein Mutahar.
Husein Mutahar lahir di Semarang tanggal 5 Agustus 1916.
Husein Mutahar merupakan ajudan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno pada tahun 1945-1967.
Husein Mutahar juga dikerap di kenal dengan sosok Bapak Paskibraka.
Baca juga: HUT RI, Ini Putra Putri Aceh yang Pernah Kibarkan Bendera Merah Putih di Istana Negara
Baca juga: Peringatan HUT RI di Aceh Tenggara Meriah, Warga Antusias Saksikan Pengibaran Merah Putih
Husein Mutahar, merupakan nama yang sangat popular sebagai komponis musik Indonesia.
Tak hanya menjadi Bapak Paskibraka, akan tetapi Husein Mutahar juga yang menciptakan lagu 17 Agustus 1945 (tujuh belas agustus tahun empat lima)
Dua tahun setelah selesai Proklamasi kemerdekaan, Belanda turun untuk melakukan Agresi Militer II di Yogyakarta.
Di saat itulah, Husein Mutahar diperintahakan oleh Presiden Soekarno, untuk menyelamatkan sang saka kala.
Sebagaimana dikutip TribunGayo.com dari buku Cindy Adams, Penyambung Lidah Rakyat (1966), Bung Karno Mengatakan, “dengan ini, akau memberikan tugas kepadamu pribadi, untuk menjaga bendera kita dengan nyawamu, ini tidak boleh jatuh ke tangan musuh”.
Husein Mutahar akhirnya mampu menyelamatkan sang saka kala dengan merobek bendera merah putih menjadi dua bagian.
Baca juga: Sejarah Radio Rimba Raya di Bener Meriah, Satu-satunya Media yang Mengabarkan Indonesia Masih Ada
Baca juga: Raih Kesempatan Menjadi Paskibraka Nasional, Rinda Febriola Berhasil Harumkan Nama Gayo
Menjelang hari kemerdekaan, ibu Fatmawati ditugaskan untuk kembali menjahit bendera merah putih.
Dalam kondisi hamil tua, dokter melarang ibu Fatmawati untuk menjahit bendera pusaka gunakan mesin jahit.