16 Rumah Terbakar di Aceh Tenggara Akibat Arus Pendek, Kenali Apa itu Arus Pendek dan Pencegahannya

“Kepada masyarakat kami imbau agar mencabut semua alat elektronik yang tidak dipakai terutama alat listrik yang berpotensi menyebabkan arus pendek,” ujar Dodi.

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Sebanyak 16 rumah terbakar di Aceh Tenggara pada periode 1-20 September 2022.

Kebakaran tersebut diduga disebabkan akibat arus pendek listrik atau korsleting listrik.

Kejadian terbaru terjadi pada 19 September 2022 terhadap enam rumah warga di Desa Perapat Sepakat Kecamatan Babussalam, Aceh Tenggara.

Dalam musibah kebakaran itu, tiga rumah musnah dilalap api dan tiga rumah rusak ringan.

Baca juga: 16 Rumah Terbakar di Aceh Tenggara Selama September

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Tenggara, Nazmi menyampaikan berdasarkan data laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Aceh Tenggara, ada 16 rumah yang terbakar tersebut terhitung dari 1 sampai 20 September 2022.

Dari jumlah itu, 8 unit rumah rusak berat dan 8 unit rumah rusak ringan.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Aceh Tenggara, Dodi Sukmariga Tajmal ST MSi mengimbau, bagi masyarakat agar tingkatkan kewaspadaan terhadap bencana kebakaran di Aceh Tenggara.

“Kepada masyarakat kami imbau agar mencabut semua alat elektronik yang tidak dipakai terutama alat listrik yang berpotensi menyebabkan arus pendek,” ujar Dodi.

Baca juga: 16 Orang Membuat SIM di Satlantas Polres Aceh Tenggara

Selain itu kata Dodi, tidak meninggalkan api di dapur dan perkarangan tanpa pengawasan, jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari panas.

Hindari merokok di dalam rumah dan pastikan untuk mematikan rokok sebelum membuangnya, matikan peralatan pemanas saat meninggalkan rumah.

“Harus sering memeriksa kelistrikan, jauhkan bahan bakar minyak dan gas dari api," imbuhnya.

Musibah kebakaran tersebut tentunya perlu diwaspadai.

Apa Sebenarnya Korsleting Listrik atau Arus Pendek?

Melansir dari damkar.bandaacehkota.go.id korsleting listrik atau hubungan pendek merupakan suatu hubungan dengan tahanan listrik yang sangat kecil yang mengakibatkan aliran listrik yang sangat besar.

Kalau tidak ditangani bisa mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Penyebab terjadinya korsleting listrik cukup beragam.

Baca juga: VIDEO Rem Blong, Mobil 16 Ton Solar Non Subsidi Jatuh Ke Jurang Ketambe Kabupaten Aceh Tenggara

Penyebab paling sering adalah kelalaian manusia yaitu menyambungkan kabel tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku–penumpukan beban yang berlebihan.

Disamping itu, bisa jadi karena kabel listrik mengelupas dan menyebabkan saluran bertegangan menempel ke saluran netral.

Lalu, bagaimana mencegah terjadinya korsleting listrik atau arus pendek listrik di rumah?

Untuk mewaspadai kejadian yang tidak kita inginkan, kita perlu hari-hati dan juga teliti terhadap perlistrikan yang ada di rumah.

Baca juga: Mobil Tangki Muatan BBM 16 Ton Terjun ke Jurang Ketambe di Aceh Tenggara

Untuk itu berikut cara mecegah korsleting listrik sesuai dengan yang dianjurkan oleh PLN (Perusahaan Listrik Negara)

7 Cara Mencegah Korsleting Listrik di Rumah

1. Jangan mengotak-atik atau menyambung langsung (bypass) peralatan pengaman baik sekring maupun Mini Circuit Breaker (MCB).
2. Jangan menumpuk steker atau colokan listrik secara berlebihan, karena berpotensi menimbulkan panas berlebihan yang bisa menyebabkan kebakaran.
3. Gunakan peralatan listrik yang berkualitas (berlambang SNI atau LMK). Jangan terlena harga murah yang ternyata berkualitas rendah.
4. Jangan biarkan tusuk kontak peralatan seperti TV, menetap pada stop kontak pada waktu yang lama.
5. Hindari menggunakan tusuk kontak terlalu longgar.
6. Serahkan pada instalatir resmi untuk pemasangan baru atau menambah instalasi listrik di rumah atau bangunan.
7. Periksa instalasi listrik bangunan secara berkala, kurang lebih setelah 10 tahun dan selanjutnya 5 tahun.

Nah, rakan sebet itulah 7 cara mencegah korsleting listrik di rumah, waspadai sebelum  terjadi hal yang tidak diinginkan.

Layaknya pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)