Gempa Terkini

Gempa Bumi di Meulaboh Tipe Gempa Interface, Berikut Penjelasan dari BMKG

BMKG melaporkan gempa ini tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami dan dikategorikan sebagai gempa signifikan.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Tribunnews.com
Ilustrasi- Gempa bumi di Meulaboh tipe gempa interface. 

BMKG melaporkan gempa ini tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami dan dikategorikan sebagai gempa signifikan.

TRIBUNGAYO.COM – Sabtu (24/9/2022) pada pukul 03.52 WIB, masyarakat Aceh merasakan gempa bumi berkekuatan magnitude 6,4 terjadi di daerah pesisir pantai barat Sumatra dekat dengan kabupaten Nagan Raya.

Gempa terjadi pada kedalaman dangkal 22 kilometer pada bagian interior lempeng oseanik Indo-Australia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan titik pusat gempa berada di 45 Km arah Barat Daya kota Meulaboh, Nagan Raya.

Titik koordinat gempa berada di 3.77 derajat Lintang Utara (LU) dan 95.97 derajat Bujur Timur (BT) atau pada Koordinat: 3.77° LU - 95.97° BT.

Baca juga: Gempa Meulaboh Magnitudo 6,4 Terasa Hampir di Seluruh Aceh, BPBA: Belum Ada Laporan Korban Jiwa

BMKG melaporkan gempa ini tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami dan dikategorikan sebagai gempa signifikan.

Seismologist BMKG, Andrean Simanjuntak dalam keterangan tertulis yang diterima TribunGayo.com, menjelaskan pada sistem tektonik Sumatra, gempa bumi di Meulaboh merupakan tipe gempa interface yang berasal dari aktivitas tektonik di zona subduksi. 

Selain itu, gempa Meulaboh juga berada pada zona megathrust Aceh-Andaman yang sebelumnya pernah membangkitkan gempa dahsyat pada 2004 dengan magnitudo 9.0 yang diikuti dengan tsunami.

Baca juga: BMKG: Gempa Meulaboh Berada pada Zona Megathrust Aceh- Andaman yang Pernah Sebabkan Tsunami di Aceh

Ia menyebutkan dalam beberapa kasus, aktivitas gempa interface memiliki potensi untuk mempengaruhi seismisitas pada patahan aktif yang tersegmentasi di sepanjang daratan Aceh yang bergerak pada arah dekstral atau menganan.

Secara historis, beberapa kejadian gempa bumi interface sangat signifikan dan berpotensi merusak pernah terjadi antara lain gempa padang 2007, gempa Bengkulu 2007.

Dan di awal Januari terdapat gempa M 6 di daerah Banten, sebelumnya di Aceh pernah terjadi magnitudo 9.0 pada tahun 2004.

“Umumnya, gempa-gempa yang terjadi di zona interface memiliki pelepasan energi seismik yang besar.

Baca juga: Sabtu Dini Hari, Gempa Bumi Kembali Guncang Wilayah Aceh 6,4 Magnitudo

Hal itu karena dibangkitkan oleh mekanisme naik dengan dimensi patahan yang besar dan diikuti spektrum guncangan yang luas,” kata Andrean Simanjuntak.

Pada tahun ini, terdapat dua gempa skala M 5 pada bulan Maret akibat aktivitas subduksi di pesisir barat Aceh dan dirasakan hingga III MMI di daerah Simeuleu serta terakhir pada Senin, 20 Juni terjadi gempa pada kedalaman 77 km dengan magnitudo 4.8 yang dirasakan sekitar III - IV MMI.

Terakhir, gempa signifikan pernah terjadi pada 5 Maret 2022 19:02:39 dengan magnitudo 5.9 yang mana getaran dirasakan cukup kuat hingga IV MMI.

Baca juga: Apa Itu Skala MMI Gempa? Berikut Pengertian dan Pembagiannya

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved