Gempa Terkini
Gempa Bumi di Meulaboh Tipe Gempa Interface, Berikut Penjelasan dari BMKG
BMKG melaporkan gempa ini tidak berpotensi memicu terjadinya tsunami dan dikategorikan sebagai gempa signifikan.
Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Dan juga gempa pada 31 Juli 2022 pukul 10.03.16 WIB, dengan M 5.6 yang berlokasi tidak jauh dari gempa Meulaboh dan dirasakan cukup kuat juga oleh masyarakat.
Sejauh ini, monitoring yang dilakukan oleh BMKG Aceh Besar belum menemukan informasi gempa susulan dari gempa Meulaboh yang barusan terjadi.
Andrean Simanjuntak juga menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dalam menanggapi informasi yang tidak benar dan berlebihan.
Baca juga: Gempa Bumi 5,1 SR Guncang Takengon, Ini Penjelasan Pengamat Gunung Berapi Burni Telong Bener Meriah
“Gempa yang terjadi barusan tidak diikuti oleh fenomena tsunami dan gempa susulan hingga pada pagi menjelang siang ini serta tidak ada laporan kerusakan,” sebutnya.
Masyarakat diminta bisa memahami kondisi kegempaan di daerah tempat tinggal, selalu waspada dan tetap mengikuti informasi resmi terkait gempa bumi dari media sosial BMKG dan kanal-kanal berita yang valid.
Kekuatan Gempa Dirasakan hingga Sumatera Utara
Seismologist BMKG, Andrean Simanjuntak menyampaikan kemungkinan, gempa ini berpotensi juga dirasakan di beberapa wilayah di Sumatra Utara.
Informasi yang diperoleh dari BPBD setempat, beberapa warga sempat keluar rumah karena panik terhadap goncangan gempa yang terjadi dengan durasi sekitar 3 - 5 detik.
Belum ada informasi mengenai kerusakan yang timbul akibat gempa ini, tetapi getaran gempa cukup membuat perabotan hampir jatuh.
Beberapa masyarakat merasakan getaran sekitar III - IV MMI atau goncangan cukup kuat dan dirasakan hampir seluruh pesisir pantai barat Aceh, seperti III MMI di Aceh Besar dan Banda Aceh.
IV MMI di Meulaboh, II MMI di Pidie, IV MMI di Aceh Selatan, IV MMI di Nagan Raya, III MMI di Takengon dan Bener Meriah, III MMI di Simeulue, II MMI di Idi, Bireun, dan Aceh Tamiang.
“Gempa Meulaboh pada pagi hari ini terjadi pada kedalaman yang dangkal yaitu 22 km, sehingga bisa dikaitkan dengan aktivitas tektonik dari zona subduksi Sumatra,” katanya.
Ia menambahkan gempa Meulaboh pagi hari ini, Sabtu (24/9/2022) memiliki mekanisme patahan naik (thrust fault) yang bisa dianggap terjadi pada bagian batas antara interior lempeng oseanik Indo-Australia dan kontinen Eurasia.
Distribusi gempa bumi dibangkitkan karena adanya pergerakan subduksi miring Lempeng Oseanik Indo-Australia yang menunjam Lempeng Benua Eurasia dengan laju geser 5-6 cm/tahun. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/GEMPA-MEULABOOH.jpg)