Berita Aceh Tenggara
Pupuk Urea Bersubsidi Langka di Aceh Tenggara, Petani: Sudah Capek Mencarinya
Pupuk urea bersubsidi sudah sebulan terakhir dilaporkan langka di Kabupaten Aceh Tenggara.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jafaruddin
Laporan Asnawi I Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM,KUTACANE - Pupuk urea bersubsidi sudah sebulan terakhir dilaporkan langka di Kabupaten Aceh Tenggara.
Karena itu petani berharap kepada Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida (KP3), untuk memaksimalkan pengawasan, sehingga kelangkaan pupuk ini tak terjadi lagi ke depannya.
"Saya sudah capek mencari pupuk urea bersubsidi di kios-kios pengencer bahkan hingga ke Pasar Lawe Sigala-gala, namun, stoknya tak ada," ujar Iyan, petani di Desa Lawe Loning Hakhapen, Kecamatan Lawe Sigala-gala, kepada TribunGayo.com, Senin (26/9/2022).
Iya mengaku sangat membutuhkan urea bersubsidi untuk tanaman jagung yang ditanamnya. Karena setelah ditanam belum dapat melakukan pemupukan.
Baca juga: Golkar Aceh Salurkan Pupuk 19,4 Ton untuk Petani di Bener Meriah
Petani tersebut juga mengaku sudah mencari urea bersubsidi tersebut di sejumlah kios pengecer dan juga di daerah lainnya. Namun, ia tidak mendapatkan pupuk tersebut.
“Saya hanya hanya membutuhkan pupuk urea bersubsidi minimal tiga zak isi 50 kilogram per karungnya,” kata Iyan.
Menurutnya, seharusnya kondisi ini tidak terjadi kalau KP3 yang bekerja untuk mengawasi pengadaan, ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dan pestisida sampai ke petani.
KP3 juga berperan memfasilitasi penggunaan pupuk berimbang dan pemanfaatan pestisida yang efektif dan efisien, sehingga urea mudah di jangkau.
“Kami berharap KP3 agar perketat pengawasan urea agar urea mudah diperoleh di pasaran," harapnya.
Baca juga: VIDEO 105 Ton Bantuan Pupuk NPK Disalurkan ke Bener Meriah
Hal senada juga disampaikan Terbit, Petani Desa Lawe Loning Aman Kecamatan Lawe Sigala-gala. Kata dia, saat ini dirinya membutuhkan pupuk urea minimal 10 zak untuk memupuk dua kali tanamannya yang kini sudah saatnya dipupuk.
Menurut Terbit, kelangkaan urea bersubsidi di pasaran berdampak terhadap perekonomian masyarakat, karena harga urea bersubsidi tak stabil.
"Kami minta agar penyaluran urea bersubsidi di lapangan diawasi agar tidak terjadi penyimpangan dan kelangkaan," ujarnya.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, Mustapa Kamal SP, menyebutkan dirinya juga mengakui urea bersubsidi langka di lapangan sejak sebulan terakhir.
Kemungkinan hal tersebut terjadi pihak distributor/kios yang belum menebus jatahnya apalagi saat ini sudah dekat akhir tahun 2022.
Baca juga Kuota Pupuk Urea dan Phonska Bersubsidi di Abdya Berkurang, Begini Perinciannya
Sebelumnya TribunGayo,com juga menghubugi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, Riskan SP.
Namun, belum berhasil mendapat penjelasan dari Riskan, kendati handphonenya aktif.(*)