Berita Aceh Tenggara
Kelangkaan Urea Bersubsidi di Aceh Tenggara, Anggota DPRA dan DPRK Minta Dibenahi
Kelanggkaan urea bersubsidi di Aceh Tenggara ini diduga akibat Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diduga bermasalah
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
Laporan Asnawi I Aceh Tenggara
TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Kelangkaan pupuk urea bersubsidi yang selama ini terjadi di tengah masyarakat di Aceh Tenggara,
Kelanggkaan ini diduga akibat Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diduga bermasalah.
Selain itu, polisi perlu menyelidiki sehingga terhindari dari penyimpangan pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara.
"Solusi untuk mencegah urea langka adalah benahi administrasi seperti petani dan kelompok petani perlu dikaji ulang RDKK nya, apakah benar-benar petani dan luas lahan sesuai," ujar Anggota DPR Aceh Dapil 8 H Ali Basrah SPd MM, dalam reses III tahun 2022 di Kafe Senine di Kutacane, Selasa (11/10/2022).
Dikatakan Ali Basrah, kelangkaan pupuk urea bersubsidi di Aceh Tenggara ini juga disebabkan oleh kuota urea bersubsidi di Aceh Tenggara yang berkurang.
Jadi, dengan kondisi stok urea di lapangan sedikit, tentunya juga akan berpengaruh terhadap sulitnya petani untuk mendapatkan urea bersubsidi sesuai HET (harga eceran tertinggi).
Baca juga: 4 Bulan tidak Gajian, Honorer DPRK Aceh Tenggara Gelar Aksi dan Mengadu ke Anggota Dewan
Menurut Ali Basrah yang juga Sekretaris DPD Golkar Aceh, administrasi harus dibenahi dan dalam RDKK benar-benar petani dan juga luas lahan yang akurat, ini penting sekali agar pupuk urea bersubsidi itu sampai ke tingkat petani.
Sementara itu, Anggota DPRK Aceh Tenggara Tgk Marwan Husni, mengatakan, di Aceh Tenggara urea bersubsidi bukan saja langka, tetapi harganya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 112.500/zak isi 50 kilogram.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari petani di Kecamatan Bambel, pupuk urea bersubsidi dibeli di pasaran bervariasi dari Rp 170.000/zak hingga Rp 190.000/zak.
Kondisi mahal harga pupuk ini tentunya merugikan petani.
"Saya minta Polres Agara bongkar mafia pupuk urea," pinta Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tenggara.
Menurutnya, berdasarkan informasi di Aceh Tenggara ada penambahan urea bersubsidi 700 ton yang sudah mulai ditebus oleh pihak distributor dan akan disalurkan ke Kios-kios pengecer.
Baca juga: VIDEO Saluran Parit Tersumbat, Air Meluap ke Jalan Nasional Aceh Tenggara - Sumatra Utara
Urea bersubsidi ini harus diawasi dan ditelusuri berapa jatah yang diterima masing-masing kios pengecer dan pupuk urea bersubsidi tersebut kemana saja dibawa.
"Percuma pupuk urea bersubsidi ditambah, kalau tak diawasi di lapangan oleh Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida (KP3). Ini sama saja urea tak jelas di lapangan dan rawan terjadinya penyimpangan.
"Kalau ada mafia yang coba bermain urea bersubsidi, saya minta Polres Aceh Tenggara untuk menangkapnya," jelas Tgk Marwan Husni.(*)
Baca juga: Daftar Harga HP Oppo Murah Terbaru Oktober 2022 Mulai Rp 2 Juta hingga Rp 3 Jutaan
