Berita Aceh Tenggara

Harga Cabai Merah di Aceh Tenggara Turus Drastis, Petani: Mau Tak Mau Harus Dijual Eceran

Harga cabai merah dalam beberapa hari terakhir ini turun drastis di pasaran kawasan Kabupaten Aceh Tenggara.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jafaruddin
TRIBUNGAYO.COM/ASNAWI LUWI 
Petani asal Lawe Mantik Kecamatan Babul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara, menjajakan cabai merah keliling dengan harga Rp 20.000/kilogram. 

Laporan Asnawi I Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE – Harga cabai merah dalam beberapa hari terakhir ini turun drastis di pasaran kawasan Kabupaten Aceh Tenggara.

Kondisi ini menyebabkan petani di Kabupaten Aceh Tenggara “menjerit”.

Sebab, selama ini masyarakat di kawasan itu selain kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi, harga pupuk nonsubsidi juga melambung tinggi.

Sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat.

Di sisi lain, ketika tanaman cabai yang dibudidayakan masyarakat di kawasan itu memasuki masa panen, harganya turun dratis.

Baca juga: Perusahaan asal Jakarta Pusat Bina Petani Cabai, Bawang Merah dan Tomat di Gayo Lues

"Harga cabai merah Rp 20.000/kg, ini terjun bebas,” ujar Rajagukguk Seorang Petani Asal Lawe Mantik, Kecamatan Babul Makmur yang langsung menjajakan cabai merah di Desa Lawe Loning Aman Kecamatan Lawe Sigala-gala Aceh Tenggara.

Kondisi ini kata Rajagukguk, sangat merugikan petani, karena biaya yang dikeluarkan petani jauh tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.

Menurut dia, cabai merah ketika sudah masuk masa panen harus segera dipetik, karena apabila tidak dipanen maka cabai bisa busuk.

Sementara kondisi harga cabai merah hari ini sangat murah.

“Mau tak mau harus dijual eceran biar cepat habis terjual dan tidak busuk" katanya.(*)

Baca juga: Harga Cabai Merah di Gayo Lues Turun Rp 12 Ribu Perkilogram

Baca juga: Stok Terbatas, Harga Cabai Merah di Gayo Lues Merosot  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved