Makanan Khas Gayo
Mengenal Cecah Reraya, Makanan Khas Gayo Sambut Lebaran, Ini Proses Pengolahannya
Selain dikenal sebagai daerah penghasil kopi, Bener Meriah juga kaya akan kuliner khas Gayo
Laporan Bustami | Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Apabila Anda berkunjung ke Tanah Gayo, khususnya Bener Meriah jangan lupa mencicipi kuliner khas gayo, yaitu Cecah Reraya.
Selain dikenal sebagai daerah penghasil kopi, Bener Meriah juga kaya akan kuliner khas Gayo.
Satu diantaranya adalah makanan Cecah Reraya.
Cecah Reraya, di daratan tinggi Gayo merupakan hidangan khas yang hanya khusus dikonsumsi pada hari Lebaran.
Cecah Reraya atau Cecah Kulit merupakan satu diantara masakan khas gayo di Bener Meriah.
Kuliner khas Gayo Cecah Reraya ini dibuat dari kulit, hati, otak, daging dan bagian tubuh lainnya yang bisa dikonsumsi dari kerbau atau sapi yang biasanya tak terpakai dalam masakan lauk.
Cecah reraya merupakan kreativitas dari endatu suku Gayo memanfaatkan sumber makanan agar tidak terbuang begitu saja.
Baca juga: Mengenal Cecah Reraya, Makanan Khas Gayo Saat Hari Raya Idul Fitri
Bagi masyarakat Gayo, Cecah Reraya merupakan menu selamat tinggal bulan Ramadhan dan selamat datang Lebaran 1 Syawal, hari kemenangan.
Cecah ini dipercaya berkhasiat mencegah terjadinya gangguan organ pencernaan bagi orang yang berpuasa selama bulan Ramadhan.
Yang membuat cecah reraya menjadi khas adalah karena citarasa kelat dari bumbu khusus serutan pohon uwing atau tingkem yang diperas getahnya.
Rasa kelat inilah yang diyakini membantu proses penyesuaian kondisi pekerjaan organ perut dari berpuasa ke kondisi yang tidak lagi berpuasa.
Cara meraciknya yaitu, bahan-bahan dirajang halus setelah direbus hingga lunak.
Khusus untuk kulit setelah dipanggang terlebih dahulu hingga bulu-bulu gosong terbakar.
Bagian yang gosong diserut dengan pisau dan direbus hingga kulit tersebut lunak.
Baca juga: Mengenal Sejarah Budaya Suku Alas hingga Makanan Khas Asal Aceh Tenggara