Kopi Gayo
Selain kopi Gayo, Bener Meriah Punya Taman Arboretum yang Ditanam Jokowi Saat Berstatus Karyawan KKA
Istimewanya lagi, tokoh yang memimpin penanaman pinus tersebut adalah Ir Joko Widodo, sekarang menjabat Presiden Republik Indonesia.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jafaruddin
Laporan Fikar W Eda I Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Bener Meriah bukan hanya kabupaten penghasil kopi Gayo jenis arabika.
Tapi juga memiliki taman istimewa selain kebun kopi Gayo.
Taman ini tidak berisi kopi Gayo, tapi berisi tanaman pinus, yang bibitnya berasal dari seluruh dunia.
Taman tersebut bernama bernama Arboretum.
Istimewanya lagi, tokoh yang memimpin penanaman pinus tersebut adalah Ir Joko Widodo, sekarang menjabat Presiden Republik Indonesia.
Baca juga: Harga Kopi Gayo Tak Kunjung Naik, Petani Kopi di Gayo Lues Mengeluh
Taman Arboretum berada di Kampung Bale Atu, satu areal dengan rumah adat Gayo dan tidak jauh dari Masjid Bale Atu, dan tidak jauh dari kompleks perumahan karyawan PT KKA.
Pemda Bener Meriah mengandalkan Taman Arboretum ini sebagai salah satu pusat aktivitas seni budaya, sekaligus mendukung pariwisata, di samping wisata kopi Gayo.
Cerita tentang keikutsertaan Ir Joko Widodo membangun Taman Arboretum tersebut disampaikan Ir Sulistiyo, salah seorang sahabat Presiden Joko Widodo, ketika itu sama-sama sebagai karyawan PT Kertas Kraft Aceh (KKA).
“Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat bertugas sebagai karyawan BUMN, PT Kertas Kraft Aceh (KKA), ikut membangun Taman Arboretum berisi tanaman pinus yang berasal dari seluruh dunia,” kata Sulistiyo dalam satu kesempatan di kediamannya di Bener Meriah.
Hadir dalam perbincangan di rumah Sulistiyo, Irmansyah, kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah.
Baca juga: Taman Arboretum Bener Meriah dan Pabrik Kopi Bandar Lampahan jadi Lokasi Desember Kopi Gayo
Sulistiyo dan Presiden Jokowi merupakan dua dari sembilan karyawan PT KKA yang ditugaskan di Aceh Tengah waktu itu.
Mereka datang pada 15 Januari 1986. Tiga dari sembilan karyawan itu kemudian ditugaskan untuk membangun pabrik PT KKA di Lhokseumawe.
Ketika itu masih bernama Aceh Tengah dan belum dimekarkan menjadi Bener Meriah.
Sulistiyo dan Ir Joko Widodo beserta empat orang lainnya dikirim ke Aceh Tengah untuk melakukan survei potensi dan lokasi pembangunan jalan.