Berita Aceh Tengah
Sutradara Film Radio Rimba Raya, Mandi di Mersah Padang Cengkung di Simpang Lima
Bagi sutradara film dokumenter Radio Rimba Raya, Ikmal Gopi, ada dua tempat di Takengon yang terus dikenang sepanjang hayat
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Rizwan
Pembicara, Screening Film Dokumenter Radio Rimba Raya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, 24 Mei 2012.
Selain itu pembicara dalam Seminar Sejarah Radio Rimba Raya dan Pesawat Seulawah RI.001 di Jakarta;
Narasumber Film Dokumenter Radio Rimba Raya dalam Pekan Nasional Cinta Sejarah (Pentas) di Kupang, bersama Prof Dr Taufik Abdullah dan Prof Dr Mukhlis Paini bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah Dan Nilai Budaya dan banyak lagi.
Apa arti semua penghargaan itu? “Sebuah motivasi untuk berkarya yang lebih baik,” katanya.
Di banyak kesempatan, Ikmal mendorong dan menekankan, agar sejarah perjuangan Radio Rimba Raya dapat diketahui masyarakat, dihargai oleh pemerintah, dan yang paling penting sejarah Radio Rimba Raya masuk ke dalam kurikulum pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas.
“Sejarah Radio Rimba Raya adalah tolak ukur kemerdekaan Indonesia. Tanpa Radio Rimba Raya, Indonesia tak akan ada,” tegasnya lagi.
Baca juga: Seusai Sidak, Pj Bupati Bener Meriah: Saya Akan Berkantor di RSUD Muyang Kute
Pada saat itu satu-satunya alat komunikasi yang bisa berhubungan dengan luar negeri dan perwakilan Indonesia di PBB hanya Radio Rimba Raya.
Lahir di kota dingin Takengon, (tanpa mencantumkan tanggal lahir).
Ikmal menjalani pendidikan jurusan Film di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) program D3, selesai tahun 2005, dan S1 diselesaikan 2022.
Dari tangannya lahir sejumlah karya, antara lain: “Surat Hitam Untuk Ibu” (Produksi Nayu, 2003), Embun Yang Gelisah (Produksi IKJ, 2003), “Dan Ia Pun Pergi” (Produksi IKJ, 2003), “Taksunami” Produksi IKJ (2003),
“Bangkit Lawan Korupsi” KPK Produksi Star Palace (2006), dan banyak lagi.
Ia juga memimpin tim riset Film Kolosal Sejarah Jawa Ronggowarsito 1803-1873 pada 2013, menyutradarai video klip Galby, ”Galau” Produksi Kedai Production and Star Palace dan sebagainya. Ikmal juga melakukan banyak kerjasama pembuatan film di berbagai lembaga.(*)
Baca juga: Harga Kopi Gayo di Gayo Lues Hari Ini Per 27 Oktober Masih Normal