Tragedi Halloween di Korea Selatan
Kesaksisan Petugas Saat Evakuasi Korban Tragedi Halloween: Padat dan Tak Dapat Lihat Kaki Pengunjung
Inilah adalah salah satu tragedi desak-desakan yang mengerikan, yang mengingatkan publik Indonesia mengenai tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
Berbicara kepada CNN, ia meminta identitasnya dirahasiakan karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Baca juga: Fakta - fakta Itaewon, Kawasan Favorit Anak Muda Seoul yang Jadi Lokasi Tragedi Pesta Halloween
"Pada (Sabtu) pukul 10.23 malam, kami menerima lebih dari lima laporan bahwa ada orang yang jatuh, dan mereka kemungkinan bisa terluka atau mati," kata responden itu.
Ia pun merasa ini merupakan kabar buruk, karena hari di mana pengiriman pesan itu dilakukan bertepatan dengan perayaan Halloween di Itaewon.
Dan dirinya sangat paham seperti apa gang-gang yang ada di kawasan itu jika dipadati orang.
"Kami memiliki firasat buruk saat menerima pengiriman pesan kemarin.
Baca juga: DETIK - DETIK Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan Telan Korban Jiwa
Kami tahu bahwa banyak orang akan berada di luar sana karena Halloween, dan gangnya sempit.
Kami tahu bahwa di gang itu kita harus berjalan jauh sebelum terhubung dengan pinggir jalan.
Jadi, kami menanggapi laporan itu dengan serius, bahwa mungkin ada kematian karena tekanan, jika gang itu memang dipenuhi orang," kata responden.
Dikutip dari laman CNN, Senin (31/10/2022), saat tiba di lokasi tersebut, ternyata memang benar, kepadatan terjadi dan petugas bahkan tidak dapat melihat kaki para pengunjung perayaan itu.
Hak tersebut lantaran kerumunan itu memang sangat padat.
Baca juga: UPDATE Korban Jiwa Pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan, 151 Meninggal, 150 Luka-Luka
"Ketika kami tiba (di tempat kejadian), kami hanya dapat melihat tujuh, delapan, tidak, sepuluh baris wajah, kami bahkan tidak dapat melihat kaki mereka," tegas Responden tersebut.
Yang dilakukan para petugas layanan darurat ini saat itu adalah langsung menarik orang yang terlihat paling menekan kerumunan.
Tujuannya adalah agar bisa membuka ruang bagi korban lainnya agar bisa segera dievakuasi.
"Kami pikir mereka yang paling mendesak," tutur responden itu.
Namun setelah pihaknya menarik mereka keluar dari kerumunan itu, para korban ini ada yang mengigau lalu tidak sadarkan diri.
"Ketika kami menarik mereka keluar, mereka menjadi mengigau. Dan ketika kami meletakkannya (di tanah), kebanyakan dari mereka tidak sadarkan diri," pungkas responden itu. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Petugas Tangani Pesta Halloween di Itaewon: Kami Miliki Firasat Buruk, Mereka Mengigau
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/korban-pesta-Halloween-2.jpg)