Berita Aceh Tenggara

Korban Banjir Bandang di Aceh Tenggara Mencuci Pakaian dan Piring dengan Air Saluran

Pascabanjir bandang yang terjadi pada 1 November 2022 di Aceh Tenggara, air PDAM mereka rusak dan air sungai berlumpur.

Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Rizwan
TribunGayo/Asnawi
Korban banjir bandang di Desa Lawe Pinis Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara, mencuci pakaian di saluran parit desa, Minggu (6/11/2022) 

Laporan Asnawi I Aceh Tenggara

TRIBUNGAYO.COM, KUTACANE - Korban banjir bandang Desa Lawe Pinis dan sekitarnya Kecamatan Darul Hasanah Kabupaten Aceh Tenggara, mencuci piring dan pakaian dengan air saluran parit di desa itu.

Pasalnya, mereka dilakukan korban banjir bandang akibat sulitnya mendapatkan air bersih.

"Kalau musim penghujan air parit ini penuh karena dari pegunungan ketika ditancapkan selang ke tembok tanah keluarkan air bersih," ujar korban banjir bandang kepada wartawan.

Menurutnya, pascabanjir bandang yang terjadi pada 1 November 2022 yang lalu, air PDAM mereka rusak dan air sungai berlumpur.

Mereka berharap adanya water tank di lokasi banjir bandang sehingga mampu melayani air bersih untuk tiga desa.

Banjir yang membawa kayu gelondongan besar dan material bebatuan, terjang Aceh Tenggara pada, Selasa (1/11/2022) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Bupati Pinjam Helikopter di Singapura untuk Antarkan Bantuan Korban Banjir Terisolir di Aceh Tamiang

Seperti diberitakan, banjir bandang ini terjadi di Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara.

Peristiwa banjir bandang di Aceh Tenggara yang sempat membuat warga panik, apalagi terjadi saat tengah malam.

Dua orang yang meninggal dunia terseret air ketika peristiwa itu adalah Samine (55) dan Siah Indah (15).

Kepala Desa Rambung Teldak, Zul Bahri, mengatakan, musibah banjir yang membawa kayu gelondongan dan kayu itu berasal dari Sungai Lawe Lekuk.

Dalam musibah banjir itu, 80 rumah rusak ringan seperti papan rumah terbawa arus sungai, bebatuan dan lumpur masuk ke dalam rumah warga dan 9 rumah rusak berat hanyut dan ambruk.

Menurutnya, saat ini mereka sangat berharap secepatnya ditangani seperti menurunkan akat berat.

Karena, kondisi saat ini air lebih tinggi dari pada pemukiman rumah warga.

Baca juga: Longsor Kembali Terjadi di Gayo Lues, Jalur Transportasi Terangun-Babahrot, Abdya Lumpuh Total

"Kondisi ini sangat rawan terjadi banjir karena lagi musim penghujan," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved