Berita Aceh
5 Bukti Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai, Mulai Dirham hingga Lonceng Cakra Donya di Museum Aceh
Kerajaan Samudera Pasai menyisakan beberapa peninggalan yang kemudian digunakan oleh para ahli sebagai sumber sejarah.
Kerajaan Samudera Pasai menyisakan beberapa peninggalan yang kemudian digunakan oleh para ahli sebagai sumber sejarah.
TRIBUNGAYO.COM - Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam yang terletak di pesisir pantai utara Sumatera, kurang lebih sekitar Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara.
Kerajaan Samudera Pasai ini mempunyai corak Islam dan berlokasi di Sumatera yang pernah berkuasa dari abad ke-13 hingga abad ke-16.
Pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Marah Silu, yang setelah menjadi raja bergelar Sultan Malik Al-Saleh.
Raja terkenal yang kemudian berhasil membawa Kerajaan Samudera Pasai mencapai puncak kejayaan adalah Sultan Mahmud Malik Az Zahir, yang berkuasa antara 1326-1345 M.
Baca juga: Tim Ekspedisi Kerajaan Linge Temukan Inskripsi Syahadat Rasul di Makam Reje Linge
Setelah beberapa abad berkuasa, Kerajaan Samudera Pasai runtuh pada abad ke-16 karena beberapa sebab.
Kerajaan Samudera Pasai menyisakan beberapa peninggalan yang kemudian digunakan oleh para ahli sebagai sumber sejarah.
Berikut ini beberapa bukti peninggalan Kerajaan Samudra Pasai.
1. Dirham Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
Samudera Pasai merupakan kerajaan makmur yang telah mengeluarkan mata uang sebagai alat pembayaran, yaitu uang dirham yang terbuat dari emas.
Dirham Kerajaan Samudera Pasai pertama kali dikeluarkan pada periode pemerintahan raja keduanya, yaitu Sultan Muhammad Malik Al Zahir.

Koin berbahan emas yang menjadi alat pembayaran ini kemudian diperkenalkan oleh orang-orang kerajaan kepada bandar perdagangan di nusantara, seperti bandar Malaka.
Atas dasar mata uang emas yang pernah ditemukan pula, dapat diketahui pula beberapa nama raja yang pernah memerintah di Kerajaan Samudra Pasai.
Lonceng Cakra Donya adalah peninggalan Kerajaan Samudera Pasai yang diperkirakan dibuat pada 1409 M.