Berita Nasional

Kriminolog UI Ungkap Fakta Lain Sekeluarga yang Tewas di Kalideres, Pakar Bahas Paham Akhir Dunia

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus.

TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Kriminolog Universitas Indonesia ungkap fakta lain sekeluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat. 

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus.

TRIBUNGAYO.COM - Kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat mendapat perhatian dari sejumlah kalangan.

Terutama terkait motif tewasnya satu keluarga yang tinggal di kawasan Kalideres tersebut.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri atas empat orang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore.

Mereka tediri atas pasangan suami istri, anak, dan ipar dengan inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).

Baca juga: Polisi: Keluarga yang Tewas di Kalideres Sudah Lama Tak Makan dan Menjauhkan Diri dari Keluarga Inti

Sebelumnya, motif kelaparan diduga menjadi tewasnya sekeluarga di Kalideres.

Pasalnya, empat orang itu ditemukan tewas dengan perut kosong.

Selain itu kulkas di rumah mereka juga tak ada makanan.

Pakar pun memiliki pendapat lain mengenai hal ini.

Motif di balik satu keluarga tewas dengan perut kosong itu belum dapat dipastikan.

Namun, kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.

Baca juga: Satu Keluarga di Kalideres Jakarta Barat Ditemukan Meninggal, Polisi: Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan

Diketahui, suami istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).

Satu keluarga tewas di Kalideres semata-mata karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan adalah sangat tidak mungkin.

Adrianus berpendapat mereka tinggal di perumahan kelas menengah dan memiliki aset untuk dijual.

Baca juga: Polisi: Keluarga yang Tewas di Kalideres Sudah Lama Tak Makan dan Menjauhkan Diri dari Keluarga Inti

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved