Berita Aceh Tengah
Konflik Manusia dan Gajah Belum Tertangani, Masyarakat Akan Orasi ke DPRK Aceh Tengah
Konflik manusia dan gajah liar di kawasan Bergang dan Karang Ampar Kecamatan Ketol belum Tertangani secara maksimal.
Penulis: Romadani | Editor: Jafaruddin
Laporan Romadani | Aceh Tengah
TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Konflik manusia dan gajah liar di kawasan Bergang dan Karang Ampar Kecamatan Ketol belum tertangani secara maksimal.
Pasalnya, sampai sekarang sekitar 20 ekor gajah liar masih berkeliaran di Desa Karang Ampar dan Bergang Kecamatan Ketol, Aceh Tengah.
Hal itu menyebabkan warga yang berada di dua desa itu tidak tetenang untuk tinggal di rumahnya.
Bahkan, untuk para suami atau laki-laki harus membuat kelompok jaga malam secara bergilir di dua desa tersebut.
Salah satu warga Karang Ampar mengatakan gajah liar masuk perkebunan warga dan sudah merusak 30 hektare lebih kebun mereka.
Baca juga: Gajah Kembali Obrak-obrik Rumah Warga di Bener Meriah
"Malam kami tidak tenang, siang kami tidak bisa ke kebun," kata Muslim kepada Tribungayo.com, Senin (28/11/2022)
Muslik juga menjelaskan warga Karang Ampar dan Bergang akan melakukan aksi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah pada Kamis (2/12/2022) mendatang.
"Ini adalah bentuk kekesalan kami kepada pemerintah, kami tidak dipedulikan seperti anak tiri," katanya.
Muslim dan masyarakat lainnya akan menuntut empat hal dalam aksi yang akan dilakukan di Gedung DPRK Aceh Tengah diantaranya:
1. Melakukan penggiringan gajah liar agar pergi dari kampung mereka.
Baca juga: Rumah dan Kelapa Sawit Dirusak Gajah Liar, Seisi Dapur Habis Diobrak-abrik
2. Menempatkan Gajah di Lokasi Hutan Genenga yang letaknya jauh dari pemukiman warga.
3. Melakukan pemasangan kawat kejut
4. Ganti rugi lahan masyarakat yang rusak.
"Kita sudah buat surat pemberitahuan dan izin dari pihak kepolisian, Kamis kita akan ke Gedung DPRK Aceh Tengah," kata dia.