Berita Aceh Tengah
Panwaslih Langsa Gelar Sosialisasi Pemilu 2024, Ajak Peran Aktif Mahasiswa
Dalam rangka menyambut Pemilu 2024, Panwaslih Kota Langsa mengadakan Sosialisasi Implementasi Peraturan dan Non Peraturan Bawaslu di Hotel Kartika, La
Penulis: Romadani | Editor: Jafaruddin
Mereka lebih peduli pada lawan jenis daripada peduli pada pemilu jurdil,” Jelas Taufik yang juga mantan aktifis 98 itu.
Dia juga menambahkan bahwa mahasiswa lebih peduli pada drama selebrasi artis, sinema dan sinetron, dan berita infortament, fashion dan berbagai pesona yang menyenangkan.
Baca juga: Panwaslih Bener Meriah Lakukan Pengawasan Verifikasi Faktual Partai Politik Peserta Pemilu 2024
"Sementara pada drama politik, mahasiswa cenderung membenci.
Pemilu dinilai kotor, antagonis, membingungkan, membosankan dan menyesatkan,” tambah Taufik.
Selain itu, Taufik juga menilai bahwa kontestasi pemilu dipahami bukan lagi wujud pesta demokrasi rakyat, tapi pesta para penguasa.
Pemilu dipahami mahasiswa hanya treatikal politisi dan partai politik dengan berbagai suguhan yang terkesan tidak mengedukasi.
Tak heran, respon mahasiswa, pemilih pemula dan kalangan milenial cenderung membenci politik, terbiasa dengan ujaran kebencian.
Baca juga: Panwaslih Gayo Lues Resmikan Sentra Gakkumdu
Menyebar berita hoax, cenderung anti SARA, in-toleran, bulliying, dan menyuguhkan berbagai aroma negatif, black campaign dengan berbagai kutukan.
"Melalui media sosial mereka lebih banyak menampilkan kebencian," kata taufik dengan nada prihatin.
Paparan akademisi Unimal-Lhokseumawe ini buat gerah peserta, Agus Syahputra sebagai Komisioner Panwaslih, terkesan mendinginkan suasana.
Ia mengatakan, peran penting keterlibatan kelompok muda dan mahasiswa di wilayah Kota Langsa, agar berperan aktif dengan cara-cara yang menyenangkan meningkatkan partisipasi masyarakat luas dalam pengawasan pemilu nantinya.
Agus Syahputra menjelaskan bahwa mengawasi proses pelaksanaan sangat urgen demi menjamin kualitas pemilu berlangsung luber jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
Baca juga: Tingkatkan Pengetahuan Pengawasan Pemilu, Panwaslih Aceh Utara Kembali Gelar Sosialisasi
Bawaslu dan kita semua menjamin partisipasi dan keadilan pemilu bagi semua pihak.
“Pemilu ini mahal sekali, bahwa pemimpin yang lahir dari rahim pemilu akan menentukan hajat hidup bangsa dan negara ini,” jelas Agus.
Peran aktif harusnya membentuk suasana yang menyenangkan, narasi yang mengedukasi, humor yang mencerahkan, tidak hanya dalam berbagai konten-konten yang ditampilkan di media sosial.
"Realitasnya dapat saja membentuk forum bersama mahasiswa peduli pemilu jurdil, agar mengawasi dan mendorong partisipasi warga dengan cara-cara yang menyenangkan," tutup Agus. (*)