Polisi Tembak Polisi

Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Gestur Ferdy Sambo Saat Jalani Sidang: Sedang Berbohong dan Ragu

"Kalau kita lihat dari gestur dan juga body language semakin hari semakin bongkok, tapi menunjukan juga stress karena pundak juga naik," kata Monica.

WARTA KOTA/YULIANTO
Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari membaca gestur dan ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di persidangan, Rabu (7/12/2022). 

"Kalau kita lihat dari gestur dan juga body language semakin hari semakin bongkok, tapi menunjukan juga stress karena pundak juga naik," kata Monica.

TRIBUNGAYO.COM - Mantan kadiv propam Polri, Ferdy Sambo menjadi dalang dalam pembunuhan terhadap ajudannya sendiri, Brigadir Yosua alias Brigadir J pada 8 Juli 2022.

Saat ini kasus pembunuhan Brigadir Yosua sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi.

Seperti diketahui, ada lima terdakwa dalam kasus pembunuhan ini yaitu Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka Ricky Rizal, Kuat Maruf, dan Putri Candrawathi yang merupakan istri Ferdy Sambo.

Kasus awalnya dilaporkan terjadi tembak- menembak antara Bharada E dengan Brigadir Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo, lantaran Brigadir Yosua diduga melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

Baca juga: FAKTA Terbaru Kasus Pembunuhan Brigadir J Diungkap Eks Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer dan ART Susi

Namun, dalam perjalanannya kasus ini dan olah tempat kejadian perkara (TKP), Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak menemukan adanya unsur pelecehan disini.

Sehingga JPU menuntut terdakwa dengan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua.

Selanjutnya, pada Rabu (7/12/2022), Ferdy Sambo dihadirkan sebagai saksi bagi terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf.

Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari membaca gestur dan ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di persidangan, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Kasus Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan Resmi Dipecat Sebagai Anggota Polri

Monica Kumalasari mengatakan, ada ekspresi dan gestur Ferdy Sambo yang berbeda dengan sidang sebelumnya.

Monica menilai, nada dan intonasi suara Sambo sangat lambat.

Selain itu Sambo juga menggunakan suara dalam.

Menurutnya, hal tersebut termasuk indikasi orang yang sedang berbohong dan ragu dengan pernyataannya.

"Kalau kita lihat bagaimana gestur dan ekspresinya, Pak Sambo ini sungguh berbeda sekali, keluar dari base line."

"Salah satunya ada suara yang meninggi sekali atau justru suara yang dalam kemudian pelan, seperti ragu."

"Kita lihat dari intonasi suara ini berbeda sekali," kata Monica, Rabu (7/12/2022) dikutip dari youTube KompasTv.

Baca juga: Bharada E Tegaskan Putri dan Ferdy Sambo Sudah Pisah Rumah, ART Susi Beri Keterangan Berbeda

Menurut Monica ada indikasi Ferdy Sambo juga dalam keadaan tertekan atau stress.

Hal tersebut dilihat dari bahasa tubuh Ferdy Sambo yang terlihat menaikkan pundaknya sepanjang persidangan.

"Kalau kita lihat dari gestur dan juga body language semakin hari semakin bongkok, tapi menunjukan juga stress karena pundak juga naik," kata Monica.

Kemudian Monica juga menyoroti ketika Ferdy Sambo memegang microphone saat jalannya persidangan.

"Nah kemudian ketika pegang mic, digenggam erat-erat, ini bahasa non verbal, bahwa ada informasi yang harus dijaga kuat-kuat," tutur Monica.

Ia melihat, Ferdy Sambo seolah menghindar saat pernyataannya dikonfrontasi dengan para terdakwa.

"Ada informasi yang harus tetap konsisten. Artinya ketika dihadapakan dengan satu pernyataan dengan saksi lain, bahwa informasinya tidak seperti ini ."

"Yang beliau lakukan mencoba untuk menghindari menjawab itu dengan mengatakan (seolah) ya menurut saya begini," jelasnya.

Ia juga menyoroti ekspresi Bharada E yang sempat geleng-geleng kepala bahkan tertawa mendengar pernyataan Ferdy Sambo.

"Ketika Eliezer mendengar sesuatu kemudian menggeleng dan ada juga bahkan tertawa, ada juga merasa geram dan marah yang terlihat dari ekspresinya."

"Nah ini menujukkan bahwa apa yang disampaikan oleh Pak Ferdy Sambo ini tidak sesuai dengan apa yang dialami maupun dirasakan oleh Eliezer," katanya.

Baca juga: Ferdy Sambo Bantah Tembak Kepala Brigadir Yosua, Ini Tanggapan Kamaruddin Simanjuntak

Hakim Ragukan Keterangan Ferdy Sambo

Dalam sidang lanjutan Rabu (7/12/2022), Hakim Wahyu meragukan pernyataan dari Ferdy Sambo yang telah disampaikan.

Hakim Wahyu mengatakan, cerita dari Ferdy Sambo tidak masuk akal dengan bukti-bukti yang sudah ada.

Pertama, seperti pada pernyataan Ferdy Sambo yang mengatakan istrinya sedang tidak enak badan.

Namun, pernyataan tersebut tidak tampak dalam CCTV yang dijadikan bukti.

Hakim juga mengatakan, bahwa jika benar sakit pun pasti masih mampu ke rumah sakit karena dirasa punya cukup uang untuk pergi.

Baca juga: Sidang Perdana, Gerak Gerik Ferdy Sambo Berungkali Membungkuk dan Katupkan Tangan

Pernyataan Ferdy Sambo kedua yang diragukan hakim adalah terkait Putri Candrawathi yang hendak isolasi mandiri.

Dalam pernyataannya, Ferdy Sambo mengaku tidak tahu mengenai siapa saja yang ikut mengantarkan istrinya yang mau isolasi mandiri tersebut.

Kemudian hakim meragukan pernyatan tersebut karena dianggap tidak masuk akal.

"Itu satu hal yang tidak masuk akal."

"Ketika mereka berangkat dari Magelang itu ada Kuat, ada Eliezer, ada Susi dan istri saudara. Di belakangnya baru ada Ricky Rizal (RR) dan Yosua (J)," kata hakim.

Menurut hakim, saat Putri Candrawathi hendak meninggalkan Rumah Saguling untuk isolasi mandiri, dirinya didampingi oleh Ricky Rizal, Brigadir J, Kuat Ma'ruf, dan Richard Eliezer, tanpa Susi.

"Jadi sangat lucu kalau saudara (FS) enggak mengetahui siapa yang mau diajak," tuturnya. (*)

(Tribunnews.com/Milani Resti/Rifqah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakar Ekspresi Soroti Intonasi Suara hingga Posisi Pegang Mic Ferdy Sambo di Persidangan

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved