Berita Bener Meriah
Perjalanan dalam Kabut di Bener Meriah Jadi Pengalaman yang Mengesankan
Namun tidak lama berselang, ketika tiba di Buntul dan Darussalam Bener Meriah, kabut kembali menyelimuti kawasan itu.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mawaddatul Husna
Laporan Fikar W Eda | Bener Meriah
TRIBUNGAYO.COM, REDELONG - Perjalanan penuh kabut berlangsung sepanjang petang dan malam di Bener Meriah, Senin (26/12/2022).
Kabut mulai muncul pada saat petang di kawasan Gunung Salak.
Jarak pandang diperhitungkan sekitar 10 meter. Para pengandara melambatkan laju kendaraan dan menyalakan lampu kabut.
Kabut sudah mulai menipis saat tiba di kawasan wisata Puncak Gunung Salak.
Baca juga: Wisata Bener Meriah, Pesona Lut Atas dengan Panorama Danau di Atas Gunung
Namun tidak lama berselang, ketika tiba di Buntul dan Darussalam Bener Meriah, kabut kembali menyelimuti kawasan itu.
Hari menjelang maghrib. Kabut kian tebal. Jarak pandang sekitar lima meter bahkan pada beberapa bagian jarak pandang kurang dari lima meter.
Laju kendaraan sangat lambat.
Saat azan Maghrib, setelah menunaikan shalat Maghrib di sebuah masjid kecil, kabut tampak makin tebal.
Perjalanan menuju Bener Meriah harus ekstra hati-hati.
Baca juga: Wisata Bener Meriah, Menikmati Pemandian Air Panas Wih Pesam
Perjalanan baru bebas dari kabut saat tiba di kawasan perkantoran Bupati Bener Meriah.
Siti Zetta Renggali, mahasiswa yang kuliah di Brawijaya Malang tiba di Takengon dalam rangka mengisi liburan semester.
Ia tiba melalui Bandara Malikul Saleh Lhokseumawe. Selanjutnya dengan kendaraan pribadi tiba di Takengon melalui Jalan KKA -Bener Meriah.
Ia mengaku terkesan dengan perjalanan dalam kabut di Bener Meriah, karena sebelumnya ia tidak pernah mengalami.
Meski Zetta berdarah Gayo, namun ia lahir dan besar di Jakarta. (*)
Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News