Puasa Ramadhan 2023

Apa Hukumnya Berpuasa di Bulan Ramadhan, Tapi Tidak Laksanakan Shalat Tarawih?

Orang yang tidak memiliki uzur dan kesibukan apapun lalu tidak beribadah secara maksimal dalam kesempatan ibadah terbilang kurang baik di sisi Allah.

Penulis: Intan Mutia | Editor: Mawaddatul Husna
Pixabay.com
Bulan suci Ramadhan 2023 atau 1 Ramadhan 1444H akan bertepatan pada tanggal 23 Maret 2023. 

TRIBUNGAYO.COM - Apa hukumnya berpuasa di bulan Ramadhan tapi tidak melaksanakan ibadah Shalat Tarawih?

Tidak terasa, waktu kita bertemu bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari.

Diketahui bulan suci Ramadhan 2023 atau 1 Ramadhan 1444H akan bertepatan pada tanggal 23 Maret 2023.

Dan biasanya menjelang masuknya bulan suci Ramadhan 2023, seluruh panitia masjid akan mempersiapkan imam dan penceramah bersamaan dengan saat menggelar ibadah Shalat Tarawih.

Baca juga: Ramadhan 2023 Tinggal 52 Hari Lagi, Lupa Jumlah Utang Puasa? Ini Niat Amalan Puasa Qadha

Shalat Tarawih sendiri merupakan ibadah shalat yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan yang dilaksanakan usai shalat Isya.

Selain itu, Shalat Tarawih juga menjadi salah satu praktik untuk menghidupkan malam Ramadhan (qiyamu Ramadhan).

Ibadah Shalat Tarawih ini sendiri memiliki keutamaan yang memang ditemukan landasannya dari hadist Rasulullah SAW, yaitu

“Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau”(HR. Bukhari, Muslim dan lainnya).

Adapun hukum dari melaksanakan Shalat Tarawih itu sendiri ialah sunnah muakkad.

Baca juga: Menjelang Puasa, Ini Ide Jualan yang Cocok Dilakukan pada Bulan Ramadhan

Sunnah Muakkad memiliki arti yaitu sunnah yang dikuatkan atau dengan kata lain ia boleh dilakukan dan bahkan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Sebagian dari ummat muslim di Indonesia melaksanakan ibadah Shalat Tarawih dan witir 11 raka’at dan sebagiannya lagi melaksanakan shalat tarawih 23 raka’at dengan witir.

Untuk perbedaan jumlah raka’at pada Shalat Tarawih adalah sah dimata syariat.

Dimana masing-masing memiliki dasar yang sama kuat.

Masalah perbedaan ini termasuk khilafiyah atau perbedaan pendapat dalam menentukan hukum.

Baca juga: Bolehkah Qadha Puasa Pada Hari Jumat? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Maka hendaknya tidak saling mempermasalahkan dan menghormati satu sama lain.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved