Gempa Terkini

Terjebak Selama 3 Hari dalam Runtuhan Gempa Turki, Bayi Ini Ditemukan Selamat

Kini bayi yang diperkirakan masih beberapa bulan tersebut langsung diselamatkan oleh para relawan di Turki.

Penulis: Cut Eva Magfirah | Editor: Mawaddatul Husna
Twitter @Zoelfick
Terjebak selama 3 hari dalam runtuhan gempa Turki, bayi ini ditemukan selamat. 

TRIBUNGAYO.COM - Banyak kisah haru dalam proses evakuasi korban gempa Turki dan Suriah.

Gempa dengan kekuatan 7,8 SR mengguncang dua negara yaitu Turki dan Suriah yang merenggut puluhan ribu korban jiwa.

Bahkan dalam proses evakuasi korban gempa banyak hambatan yang dialami oleh para relawan.

Dari mulai kondisi cuaca yang buruk, bahkan suhu yang menyentuh titik terendah.

Namun di tengah cuaca yang sangat dingin, petugas penyelamat masih menarik orang hidup-hidup dari puing-puing, saat operasi pencarian berlanjut untuk hari keempat.

Baca juga: Gempa Turki – Suriah Paling Mematikan di Dunia, Korban Masih Terperangkap Puing Bangunan

Tidak hanya itu koneksi internet yang pada saat kejadian begitu buruk sehingga berdampak pada proses evakuasi.

Hingga kini Kamis (9/2/2023) para relawan terus berusaha mengevakuasi korban yang masih terjebak dalam runtuhan bangunan yang disebabkan gempa 7,8 SR pada Senin (6/2/2023).

Dan puluhan gempa-gempa susulan lainya yang terjadi diantara dua gempa besar Turki dan Suriah.

Kisah para korban yang memilukan, dimana para korban yang masih terjebak dalam runtuhan gempa setelah berhari-hari.

Baca juga: Viral, Perilaku Aneh Hewan Sebelum Terjadi Gempa Turki, Banyak Burung Terbang Seperti Panik

Bahkan harapan kini telah berubah menjadi keputusasaan bagi para korban yang masih terjebak.

Pasalnya kebanyakan diantara mereka dinyatakan tewas dalam reruntuhan tersebut.

Tetapi tidak menutup kemungkinan masih terdapat korban gempa yang masih hidup dalam puing-puing bangunan.

Seperti suasana haru yang beredar di media sosial, seorang bayi yang masih berumur beberapa bulan ditemukan selamat.

Bayi tersebut ditemukan selamat setelah 3 hari terjebak dalam reruntuhan gempa.

Baca juga: Gempa Turki Dibawakan Ceh M Din dalam Syair Didong

Kini bayi yang diperkirakan masih beberapa bulan tersebut langsung diselamatkan oleh para relawan di Turki.

Walau telah bertahan hidup selama kurang lebih 72 jam bayi tersebut masih dapat diselamatkan.

Bahkan kini korban gempa Turki dan Suriah telah mencapai 16.000 lebih.

Dilansir dari Aljazeera 16.000 korban jiwa tersebut tergabung dari korban gempa di Turki yang dilaporkan 12.873, Sementara 3.162 jiwa tewas di Suriah.

Korban Masih Terperangkap Puing Bangunan

Gempa
Gempa di Turki menghancurkan sejumlah bangunan. (TRIBUNNEWS.COM)

Tim penyelamat masih mencari tanda-tanda kehidupan di bawah puing-puing ribuan bangunan yang roboh akibat gempa bumi.

Kahramanmaras yang terkena dampak paling parah kini menjadi “Kota Tenda”.

Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan mengunjungi sejumlah lokasi yang terjadi gempa untuk memastikan kondisi masyarakat yang saat tinggal di tenda.

Erdogan mengakui kekurangan awal dalam menanggapi gempa berkekuatan 7,8 SR pada Senin (6/2/2023).

Namun, ia berjanji tidak akan ada warga yang tertinggal di jalanan.

Baca juga: Dunia Kembali Berduka, Korban Gempa Turki dan Suriah Terus Bertambah kini Sudah 1.200 Orang

Tim pencari dari lebih dari dua lusin negara telah bergabung dengan puluhan ribu personel darurat lokal di Suriah dan Turkiye.

Skala kerusakan akibat gempa bumi dan gempa susulannya yang kuat begitu besar dan tersebar di wilayah yang begitu luas.

Termasuk tempat-tempat yang terisolasi akibat perang saudara yang sedang berlangsung di Suriah, sehingga banyak orang masih menunggu bantuan.

Para ahli mengatakan kelangsungan hidup bagi mereka yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh makin sulit.

Para korban di bawah bangunan tidak dapat mengakses air, makanan, perlindungan dari unsur-unsur atau perhatian medis yang telah ditutup dengan cepat.

Pada saat yang sama, mereka mengatakan terlalu dini untuk mengabaikan harapan untuk penyelamatan lebih lanjut.

Tim penyelamat terkadang menggunakan ekskavator dalam pencarian dan mengambil dengan hati-hati melalui puing-puing di titik lain untuk menemukan orang yang selamat atau yang tewas.

Baca juga: Jumlah Korban Gempa Turki Terus Bertambah, Dunia ikut Berduka

Badan Penanggulangan Bencana Turki, Rabu (8/2/2023) mengatakan jenazah orang-orang yang meninggal tidak dapat diidentifikasi.

“Mereka akan dimakamkan dalam waktu lima hari meskipun tidak disebutkan namanya,”

Jenazah yang ditemukan dibaringkan berdampingan di tanah, ditutupi selimut.

Sedangkan tim penyelamat menunggu kendaraan pemakaman untuk menjemput mereka.

“Sampai hari ini sudah tidak ada harapan tersisa di Malatya,” ujar mantan jurnalis Ozel Pikal.

"Tidak ada yang keluar hidup-hidup dari puing-puing," jelasnya (TribunGayo.com/Cut Eva Magfirah)

Update berita lainnya di TribunGayo.com dan Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved